Show simple item record

dc.contributor.authorKarina Anggi Hardiani
dc.date.accessioned2013-12-02T03:17:59Z
dc.date.available2013-12-02T03:17:59Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM091610101062
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2138
dc.description.abstractRetardasi mental merupakan suatu keadaan dengan inteligensi yang kurang sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Orang tua mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan anak yang mengalami retardasi mental. Cara orang tua mengasuh dan mendidik anaknya disebut pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua dipandang sebagai faktor penentu (determinant factor) yang mempengaruhi perkembangan kemandirian. Kemandirian anak dapat dicapai dengan mempelajari dan menguasai ketrampilan motorik yang memungkinkan anak mampu melakukan segala sesuatu untuk dirinya sendiri seperti makan, mandi, dan merawat diri sendiri. Umumnya pasien dengan retardasi mental memiliki kesehatan rongga mulut dan oral hygiene yang lebih rendah dibanding dengan orang tanpa cacat perkembangan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kebersihan rongga mulut siswa retardasi mental di SLB-C Yayasan Taman Pendidikan dan Asuhan (TPA) Jember. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di SLB-C Yayasan TPA Jember. SLB-C Yayasan TPA Jember memiliki dua cabang sekolah yaitu SLB-C Sumbersari dan SLB-C Bintoro. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-September 2012. Populasi penelitian adalah siswa yang terdaftar sebagai murid SLB-C Yayasan TPA Jember. Siswa yang bersekolah di SLB-C Sumbersari sebanyak 18 anak dan SLB-C Bintoro 10 anak sehingga jumlah siswa seluruhnya adalah 28 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Variabel bebas penelitian adalah pola asuh orang tua. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Metode pengukuran yang digunakan adalah dengan melakukan penghitungan kuesioner. Penghitungan kuesioner pola asuh orang tua menggunakan skala pola asuh orang tua yang diklasifikasikan menjadi empat tipe, yaitu demokratis, otoriter, permisif, dan campuran. Variabel terikat dari penelitian ini adalah kebersihan rongga mulut anak retardasi mental. Alat ukur yang digunakan adalah indeks OHI-S. Hasil Penelitian yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan analisis Chisquare. Hasil penghitungan OHI-S pada anak retardasi mental menunjukkan hanya 4,34% anak yang memiliki kriteria klinis OHI-S baik. Data hasil penelitian menunjukkan 39,13% orang tua menggunakan pola asuh otoriter. Anak retardasi mental yang dididik dengan pola asuh otoriter 66,7% diantaranya memiliki OHI-S buruk, sehingga dari distribusi silang tersebut dapat dilihat pola asuh otoriter paling banyak menghasilkan OHI-S buruk pada anak retardasi mental. Analisis data statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua terhadap kebersihan rongga mulut anak retardasi mental. Hal ini dikarenakan bukan hanya pola asuh orang tua saja yang mempengaruhi kebersihan rongga mulut anak retardasi mental, namun banyak faktor yang mempengaruhi kebersihan rongga mulut anak retardasi mental. Pola asuh apapun yang digunakan oleh orang tua jika faktor yang mempengaruhi kebersihan rongga mulut anak retardasi mental tidak dapat dikendalikan maka kebersihan rongga mulut anak tersebut akan tetap buruk. Kesimpulan penelitian adalah tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kebersihan rongga mulut anak retardasi mental di SLB-C Yayasan TPA Jember.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101062;
dc.subjectPola Asuh, Rongga Muluten_US
dc.titleHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERSIHAN RONGGA MULUT ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB-C YAYASAN TAMAN PENDIDIKAN DAN ASUHAN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record