| dc.description.abstract | Prevalensi askariasis di Indonesia pada umumnya masih tinggi, terutama pada
anak-anak. Usaha pencegahan, pemberantasan dan pengobatan masal banyak
dilakukan oleh berbagai pihak, tetapi angka kecacingan pada anak sekolah dasar
masih tinggi. Keadaan ini sebagian besar terjadi karena reinfeksi, karena banyak
masyarakat terutama anak-anak yang masih berperilaku kurang sehat dan kurang
pengetahuan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
perilaku hidup bersih dan sehat terhadap prevalensi askariasis pada siswa kelas III,
IV, V SDN I, II, III, IV Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilaksanakan pada
bulan Juni sampai Juli 2005. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas III, IV, V SD
Negeri I, II, III, IV Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Variabel
independent dari penelitian ini adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang
diketahui melalui kuesioner dari ketiga domain perilaku yaitu pengetahuan, sikap,
dan tindakan hidup bersih dan sehat. Variabel dependent dari penelitian ini adalah
prevalensi askariasis yang diketahui melalui pemeriksaan tinja menggunakan metode
Kato Katz yang dimodifikasi. Pengolahan data menggunakan program Statisical for
the Social Science (SPSS) 10.0.
Hasil yang diperoleh dari penelitian melalui pemeriksaan tinja menunjukkan
bahwa prevalensi askariasis pada siswa kelas III, IV, V di SDN Antirogo I, II, III, IV
sebesar 15%. Dari hasil analisis regresi logistik berganda menunjukkan p>0,05 yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara ketiga domain perilaku
(pengetahuan, sikap, tindakan) terhadap prevalensi askariasis.
Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data dan pembahasan adalah tidak
ada pengaruh yang bermakna antara perilaku hidup bersih dan sehat terhadap
prevalensi askariasis pada siswa kelas III, IV, V SD Negeri I, II, III, IV Antirogo,
Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember tahun 2005. | en_US |
