Show simple item record

dc.contributor.authorRosita Karunia Safitri
dc.date.accessioned2014-01-22T13:33:07Z
dc.date.available2014-01-22T13:33:07Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM061610101064
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21273
dc.description.abstractDemam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Sejak ditemukan kasus pada tahun 1968 di Surabaya dan Jakarta, angka DBD meningkat dan menyebar ke seluruh daerah kabupaten di wilayah RI. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti sebagai vektornya. Sejauh ini pengendalian nyamuk Aedes aegipty telah banyak dilakukan. Namun upaya-upaya yang dilakukan banyak menggunakan insektisida kimia yang mengandung zat-zat berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Untuk itu diperlukan suatu bahan alami yang mudah diuraikan oleh alam (Bidegradable) dan berpotensi untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes aegipty. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman tertentu memiliki zat aktif yang bersifat racun bagi serangga, menghambat dan penolak makan, juga dapat menghalangi pencernaan makanan serangga. Salah satu tanaman yang memiliki kandungan zat aktif itu adalah nilam aceh (Pogostemon cablin Benth). Tanaman nilam aceh (Pogostemon cablin Benth) ini diharapkan berpotensi sebagai repellent terhadap nyamuk Aedes aegypti, serta dalam penelitian ini diharapkan dapat diketahui konsentrasi yang paling potensial digunakan sebagai repellent terhadap nyamuk Aedes aegypti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan dibagi menjadi tiga, yaitu kelompok perlakuan pertama (Kp1), kelompok perlakuan kedua (Kp2) dan kelompok perlakuan ketiga (Kp3). Kontrol (Ko) akan dipapar dengan gel tween 80, kelompok perlakuan pertama (Kp1) akan dipapar dengan gel daun nilam aceh konsentrasi 5%, kelompok perlakuan kedua (Kp2) akan dipapar dengan gel daun nilam aceh konsentrasi 10% dan kelompok perlakuan ketiga (Kp3) akan dipapar dengan gel daun nilam aceh konsentrasi 20%. Jumlah usikan nyamuk Aedes aegipty dihitung selama 6 jam pemaparan. Hasil perlakuanan dikatakan berpotensi jika mampu mengurangi jumlah usikan nyamuk Aedes aegipty dan dikatakan sebagai konsentrasi paling potensial jika konsentrasi tersebut mampu mengurangi jumlah usikan nyamuk Aedes aegipty dalam jumlah paling banyak. Hasil dari pengujian ini dianalisa menggunakan uji One way Anova dan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan kemudian dilanjutkan dengan uji LSD untuk mengetahui perbedaan pada tiap-tiap konsentrasi. Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa gel daun nilam aceh (Pogostemon cablin Benth) berpotensi sebagai repellent terhadap nyamuk Aedes aegypti dan konsentrasi gel daun nilam aceh (Pogostemon cablin Benth) yang paling potensial sebagai repellent terhadap nyamuk Aedes aegypti adalah konsentrasi 20%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061610101064;
dc.subjectDaun Nilamen_US
dc.titlePOTENSI GEL DAUN NILAM ACEH (Pogostemon cablinBenth) SEBAGAI REPELLENT TERHADAP NYAMUK Aedes aegyptien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record