Show simple item record

dc.contributor.authorIga Tri Budiarti
dc.date.accessioned2013-12-02T03:05:12Z
dc.date.available2013-12-02T03:05:12Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM091610101017
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2122
dc.description.abstractISO 9001 merupakan sebuah standar internasional mengenai sistem manajemen mutu yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui aplikasi sistem yang efektif, termasuk proses untuk perbaikan terus menerus sistem dan jaminan kesesuaian persyaratan customer, peraturan dan perundang-undangan. Pemerintah Kabupaten Jember mengadakan perbaikan kualitas pelayanan publik, salah satu yang harus dilakukan adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas, dengan menerapkan sistem manajemen mutu sesuai dengan standar ISO 9001, dan dilaksanakan di 6 Puskesmas, yaitu Puskesmas Puger, Sumbersari, Tanggul, Kaliwates, Sumberjambe, dan Kencong. Sertifikasi ISO tentunya meningkatkan mutu pelayanan puskesmas yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan diharapkan pimpinan serta semua karyawan selalu berusaha meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan perbaikan secara terus menerus dan berkelanjutan, sehingga konsumen atau pasien yang berkunjung ke puskesmas aman dan terlindungi. Maraknya kritik layanan kesehatan saat ini baik di Puskesmas maupun rumah sakit, seiring dengan semangat otonomi daerah, tuntutan layanan prima, demokratisasi, dan perlindungan hak asasi manusia. Budaya organisasi kesehatan sudah harus melakukan perubahan paradigma. Paradigma lama yaitu provider needs ke costumer needs yaitu pemberian jasa layanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, yang intinya pelayanan prima, melalui implementasi the total quality management semua dapat dicapai dengan melakukan sertifikasi ISO pada pemberi pelayanan kesehatan baik Puskesmas maupun rumah sakit. viii Tujuan penelitian ini untuk membandingkan kinerja pelayanan dokter gigi Puskesmas yang pernah ISO 9001 dengan pelayanan puskesmas yang belum ISO 9001 apakah dokter gigi bekerja sesuai dengan SOP. Dinas Kesehatan belum menetapkan SPM kesehatan gigi kabupaten sehingga penelitian ini hanya melakukan observasi terhadap kepatuhan prosedur pelayanan yang sudah dilakukan berdasarkan ISO 9001 dibandingkan dengan mengobservasi puskesmas yang belum menetapkan ISO 9001, mempunyai prosedur yang tertulis atau tidak tertulis sebagai acuan pemberian pelayanan. Jenis penelitian ini deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional dengan pengambilan sampel dilakukan secara purposive random sampling, dilaksanakan pada 6 Puskesmas yang pernah ISO 9001 dan 6 Puskesmas yang belum ISO 9001 tetapi dengan klasifikasi Puskesmas yang sama yaitu ada rawat inap dan ada dokter giginya, metode pengukuran penelitian ini menggunakan kuisioner dan checklist dengan membandingkan data cakupan layanan 3 tahun 2010, 2011, 2012. Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja pelayanan dokter gigi puskesmas pernah ISO 9001 lebih rendah dibanding kinerja puskesmas belum ISO 9001 dilihat dari cakupan pelayanan medik dasar gigi dan mulut.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101017;
dc.subjectPuskesmas, Kinerja Pelayanan, ISO 9001,en_US
dc.titlePERBEDAAN KINERJA PELAYANAN DOKTER GIGI PUSKESMAS YANG PERNAH BERTARAF ISO 9001 DAN PUSKESMAS BELUM BERTARAF ISO DI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record