Show simple item record

dc.contributor.authorRagil Adis Dewantoro
dc.date.accessioned2014-01-22T11:29:54Z
dc.date.available2014-01-22T11:29:54Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM081910101015
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21224
dc.description.abstractProses drilling atau sering disebut dengan proses drill merupakan proses pemesinan yang paling sederhana di antara proses pemesinan yang lain. Biasanya di bengkel atau workshop proses ini dinamakan proses bor, walaupun istilah ini sebenarnya kurang tepat. Proses drill dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang bulat dengan menggunakan mata bor (twist drill). Sedangkan proses bor (boring) adalah proses meluaskan/ memperbesar lubang yang bisa dilakukan dengan batang bor (boring bar) yang tidak hanya dilakukan pada Mesin Drill, tetapi bisa juga dengan Mesin Bubut, Mesin Freis, atau Mesin Bor. Proses drill digunakan untuk pembuatan lubang silindris. Pembuatan lubang dengan bor spiral di dalam benda kerja yang pejal merupakan suatu proses pengikisan dengan daya penyerpihan yang besar. Jika terhadap benda kerja itu dituntut kepresisian yang tinggi (ketepatan ukuran atau mutu permukaan) pada dinding lubang, maka diperlukan pengerjaan lanjutan dengan pembenam atau penggerek. Pada proses drill, geram (chips) harus keluar melalui alur helix pahat drill ke luar lubang. Ujung pahat menempel pada benda kerja yang terpotong, sehingga proses pendinginan menjadi relatif sulit. Proses pendinginan biasanya dilakukan dengan menyiram benda kerja yang dilubangi dengan cairan pendingin, disemprot dengan cairan pendingin, atau cairan pendingin dimasukkan melalui lubang di tengah mata bor. Dari hasil penelitian dapat diketahui pengaruh parameter yang digunakan terhadap nilai akselerasi getaran pahat dan kebulatan yang diperoleh. Dapat dilihat nilai getaran pahat terkecil dihasilkan dari pengambilan data percobaan ke-1 sebesar = 0,774 m/s2 pada n = 254m/s, f = 0,07 dan b = 5. Sedangkan nilai akselerasi getaran pada benda kerja terbesar didapatkan dari pengambilan data percobaan ke-27 sebesar = 3,212 m/s2 pada n = 681 rpm, f = 0,22 dan b = 9. Dari persamaan regresi dapat diketahui parameter potong yang paling berpengaruh besar adalah kekerasan pahat. Hasil penelitian secara umum bahwa nilai akselerasi getaran dan kebulatan, setelah nilai gerak makan dinaikkan maka nilai akselerasi getaran pahat dan kebulatan juga bertambah besar, hal ini disebabkan karena semakin besar gerak makan yang digunakan maka geram yang dihasilkan juga semakin tebal sehingga gaya potong yang diperlukan semakin besar. Akibatnya gaya tangensial juga naik dan menimbulkan gaya radial dan momen kopel. Momen dan gaya radial yang besar menimbulkan lenturan dan puntiran pada pahat, akibatnya penyimpangan kebulatan semakin besar.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081910101015;
dc.subjectPengaruh Putaran Spindel, Gerak Makan dan Pahaten_US
dc.titlePENGARUH PUTARAN SPINDEL, GERAK MAKAN DAN PAHAT TERHADAP GETARAN SPINDLE HEAD HASIL PROSES DRILLINGen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record