Show simple item record

dc.contributor.authorWulan Pratiwi
dc.date.accessioned2014-01-22T05:41:45Z
dc.date.available2014-01-22T05:41:45Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM081610101070
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20991
dc.description.abstractLymphoma adalah kanker ganas yang berasal dari jaringan limfoid mencakup sistem limfatik dan imunitas tubuh, secara klinis terlihat pembesaran kelenjar getah bening, gejala sistemik demam, keringat, berat badan menurun, dan pruritus. Secara histopatologis, Lymphoma dibagi menjadi 2, yaitu Lymphoma Hodgkin dan Lymphoma Non Hodgkin. Lymphoma dapat terjadi di daerah kepala dan leher, termasuk tonsil, kelenjar limfa, nasofaring, dan rongga mulut. Data epidemiologi menunjukkan bahwa pada tahun 2010 ditemukan sekitar 628.415 orang hidup dengan Lymphoma di Amerika Serikat. Di Indonesia, kasus Lymphoma merupakan salah satu di antara sepuluh jenis kanker yang tersering ditemukan tetapi berpotensi dapat disembuhkan, termasuk daerah kepala dan leher. Angka kejadian Lymphoma di Indonesia belum diketahui dengan pasti. Penelitian tentang Lymphoma di daerah kepala dan leher juga belum pernah dilakukan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi, prognosis, perawatan, dan pengaruh jenis perawatan terhadap kekambuhan pasca perawatan penderita Lymphoma daerah kepala dan leher yang dirawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya bulan Januari 2007 – Agustus 2011. Jenis penelitian ini adalah penelitian retrospektif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2011, bertempat di bagian rekam medis RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Prosedur penelitian yang dilakukan dimulai dari mengurus perijinan, survei data, pengambilan sampel, penyalinan data dari buku induk diagnosis pasien dan rekam medis penderita ke lembar review case, kemudian data ditabulasi, dihitung, dianalisis, dan dib Hasil penelitian didapatkan 6 kasus dengan diagnosis akhir Data prevalensi Lymphoma daerah kepala dan leher yang diperoleh dari buku induk diagnosis pasien memberikan hasil bahwa tidak ditemukan perbedaan yang berarti tiap tahunnya. Perbedaan ditemukan pada data prevalensi berdasarkan jenis kelamin dan usia, yaitu kasus Lymphoma daerah kepala dan leher lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita, dengan persentase 50% : 25 % dan banyak ditemukan pada kelompok usia 41 – 50 tahun dan >50 tahun. Prevalensi tertinggi Lymphoma daerah kepala dan leher berdasarkan lokasi kanker yang didapat dari rekam medis 6 pasien yang ditemukan didapatkan hasil bahwa lokasi kanker yang paling banyak ditemukan adalah leher. TNM System dari 6 pasien tersebut, 4 pasien diantaranya datang untuk mendapatkan perawatan pertama dengan kondisi berada pada stage 3 dan stage 4, serta 100% pasien memiliki prognosis awal buruk. Jenis perawatan yang paling banyak digunakan sebagai pilihan perawatan adalah kombinasi kemoterapi dan radioterapi. Pasien yang diberikan perawatan kombinasi bedah dan kemoterapi tercatat memiliki angka kekambuhan paling tinggi dibanding jenis perawatan lain.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101070;
dc.subjectLYMPHOMAen_US
dc.titlePREVALENSI, PROGNOSIS, PERAWATAN, DAN KEKAMBUHAN PASCA PERAWATAN PENDERITA LYMPHOMA DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA TAHUN 2007 – 2011en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record