Show simple item record

dc.contributor.authorSendi Marsela
dc.date.accessioned2014-01-22T05:35:57Z
dc.date.available2014-01-22T05:35:57Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM081610101077
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20962
dc.description.abstractKaries gigi di Indonesia merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang masih perlu mendapat perhatian. Prosentase karies gigi paling tinggi adalah pada saat masa geligi pergantian, yaitu pada usia 10-12 tahun. Pada usia 10-12 tahun anak suka mengonsumsi jajanan kariogenik sehingga perawatan gigi pada usia ini sangat penting. Hal ini menyebabkan pentingnya memilih makanan yang tepat untuk dikonsumsi dan berusaha menghindari konsumsi makanan kariogenik yang berlebihan oleh seorang anak pada usia tersebut dengan cara mengganti jajanan dengan sayuran dan buah-buahan. Buah nanas (Ananas comosus L.merr) dan buah pir (Pyrus bretschneideri) merupakan buah yang sering kita jumpai di setiap musim dan merupakan buah yang segar yang umumnya disukai masyarakat luas. Buah nanas memiliki kandungan klor, iodium dan fenol sedangkan buah pir memiliki kandungan katekin yang sama-sama merupakan bakterisidal. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental klinis dengan rancangan eksperimental Pre and Post Test Control Group Design. Jumlah subyek penelitian yang digunakan adalah 15 orang anak berusia 10-12 tahun. Kelima belas orang tersebut diberi 2 kali perlakuan yaitu mengonsumsi buah nanas dan mengonsumsi buah pir. Tiap perlakuan dilakukan pada hari yang berbeda. Satu minggu sebelum penelitian subyek diskaling dan pada hari penelitian subyek diinstruksikan menyikat gigi dengan teknik Bass menggunakan pasta gigi yang sama, serta tidak makan dan minum selama 1 jam sebelum penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan kondisi rongga mulut yang homogen sebelumdilakukan penelitian dan untuk menghindari efek lain yang disebabkan oleh plak dan sisa makanan ataupun minuman. Data yang didapatkan dari masing-masing kelompok perlakuan di analisa menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, uji homogenitas Levene Test, dilanjutkan dengan uji One Way Anova, kemudian uji beda LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan jumlah koloni Streptococcus sp. antara sebelum perlakuan (kontrol) dan setelah mengonsumsi buah nanas. (p=0,000, p<0,05). Hal ini disebabkan karena buah nanas mengandung klor, iodium dan fenol. Kandungan senyawa-senyawa ini menjadikan buah nanas efektif digunakan sebagai buah yang berdaya antibakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan jumlah koloni Streptococcus sp. antara sebelum subyek diberi perlakuan (kontrol) dan setelah mengonsumsi buah pir, yaitu dengan nilai probabilitas 0,000 (p<0,05). Penurunan ini disebabkan buah pir mengandung senyawa katekin yang berfungsi sebagai antibakteri terhadap bakteri gram positif. Dapat diketahui pula adanya perbedaan yang signifikan jumlah koloni Streptococcus sp. antara setelah mengonsumsi buah nanas dan buah pir, ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,000 (p<0,05). Buah nanas lebih efektif sebagai antibakteri dibanding buah pir karena kandungan antibakteri pada buah nanas lebih tinggi dibanding buah pir.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101077;
dc.subjectPengaruh Mengonsumsi Buah Nanasen_US
dc.titlePENGARUH MENGONSUMSI BUAH NANAS (Ananas comosus L.merr) DAN BUAH PIR (Pyrus bretschneideri) TERHADAP JUMLAH KOLONI Streptococcus sp. DALAM SALIVA ANAK USIA 10 – 12 TAHUNen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record