Show simple item record

dc.contributor.authorHendro Prasetyo
dc.date.accessioned2014-01-22T05:28:35Z
dc.date.available2014-01-22T05:28:35Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM070810201176
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20930
dc.description.abstractACFTA merupakan kesepakatan mengenai perdagangan bebas kawasan ASEAN dan China. Produk-produk impor dari ASEAN dan China akan lebih mudah masuk ke Indonesia dan lebih murah karena adanya pengurangan tarif dan penghapusan tarif. Sebaliknya, Indonesia juga memiliki kesempatan yang sama untuk memasuki pasar dalam negeri negara-negara ASEAN dan Cina. Melakukan perdagangan bebas tarif bersama China akan mendatangkan dampak positif dan negatif bagi kondisi perekonomian negara dan perusahaan di Indonesia. Melihat dampak positif dan negatif dari terselenggaranya ACFTA menjadi pembahasan yang menarik untuk dicermati, terutama di negara Indonesia sebagai salah satu subjek hukum internasional yang memiliki potensi keunggulan komparatif. Pengukuran dampak dari adanya ACFTA dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan berdasarkan data laporan keuangan perusahaan manufaktur sebelum dan sesudah ACFTA. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan perusahaan manufaktur dari adanya ACFTA yang diukur berdasarkan rasio keuangan antara lain Current Ratio, Debt Equity Ratio (DER), Return on asset (ROA), Return on equity (ROE), Net profit margin (NPM), Gross profit margin (GPM), dan Operating profit margin (OPM), Total asset turnover ratio (TATO). Sampel perusahaan yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang berdasarkan ISEI diperkirakan terkena dampak ACFTA. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Data yang digunakan untuk penelitian adalah laporan keuangan perusahaan manuktur dari tahun 2008 – 2011. Data tersebut digunakan untuk dianalisis perbedaan kinerja keuangan antara sebelum dan sesudah ACFTA. Alat analisis yang digunakan adalah Uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak ix normal. Kemudian apabila data terdistribusi normal digunakan Paired Sample t Test, dan jika tidak terdistribusi normal menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil analisis data yang dilakukan menyimpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang diukur dengan rasio keuangan perusahaan yang digunakan dalam variabel penelitian ini, menunjukkan tidak ada perbedaan pada sebelum dan sesudah ACFTA. Tidak terdapatnya perbedaan kinerja keuangan dari adanya ACFTA menurut beberapa ahli karena pasar domestik indonesia yang kuat dan ditunjang bahan baku yang melimpah di indonesia. Kemudian dampak positif dari ACFTA juga belum terasa signifikan, hal ini dikarenakan indonesia masih terkendala dengan infrastruktur, tingginya biaya ekonomi, kemampuan sumber daya manusia, dan ruwetnya birokrasi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070810201176;
dc.subjectKINERJA KEUANGANen_US
dc.titleANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH ACFTA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2008 – 2011en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record