Show simple item record

dc.contributor.authorRaden Yudho Pramono
dc.date.accessioned2014-01-22T05:11:44Z
dc.date.available2014-01-22T05:11:44Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM042210101033
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20864
dc.description.abstractInfeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi yang diakibatkan oleh berkembang biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan salah satu penyakit yang sering ditemukan di praktik umum. Terapi yang diberikan untuk penyakit infeksi ini adalah pemberian antibiotik seperti ampisilin, sefotaksim, seftriakson, seftazidim, sefiksim, siprofloksasin, gentamisin, dan kotrimoksazol. Namun, penggunaan antibiotik secara tidak rasional dapat menimbulkan resistensi kuman terhadap antibiotik. Selain itu dapat meningkatkan terjadinya efek samping obat, dan biaya pelayanan kesehatan menjadi tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik, tingkat kesesuaian dengan standar terapi serta rasionalitas penggunaan antibiotik untuk pengobatan infeksi saluran kemih pada pasien rawat inap di RSD. dr. Soebandi Jember. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soebandi Jember pada bulan Maret sampai April 2010. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan menggunakan data rekam medik selama 1 Januari 2009-31 Desember 2010. Sampel adalah data rekam medik pasien rawat inap yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling berjumlah 25. Data-data kualitatif yang diperoleh disajikan dalam bentuk uraian atau narasi, sedangkan data kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini antara lain: jenis antibiotik yang digunakan adalah sefotaksim i.v. sebesar 53,3%; seftriakson i.v. sebesar 20%; sefiksim p.o. sebesar 6,7%; siprofloksasin i.v. sebesar 6,7%; ampisilin i.v. sebesar 3,3%; gentamisin i.v sebesar 3,3%; seftazidim i.v sebesar 3,3%, dan kotrimoksazol p.o. sebesar 3,3%. Total rute penggunaan secara intra vena sebesar 90% dan secara per oral sebesar 10%. Tingkat kesesuaian profil penggunaan antibiotik dengan standar Guideline on Urological Infection 2009 pada penderita infeksi saluran kemih yang dirawat inap di RSD. dr. Soebandi sebesar 96% dan ketidaksesuaian sebesar 4%. Persentase ketepatan parameter penggunaan obat rasional antara lain: tepat obat sebesar 96,7% dan tidak tepat obat sebesar 3,3%; tepat indikasi sebesar 100%; tepat dosis sebesar 96,7% dan tidak tepat dosis sebesar 3,3%; tepat penderita sebesar 96,7% dan tidak tepat penderita sebesar 3,3%; waspada efek samping obat sebesar 96,7% dan tidak waspada efek samping obat sebesar 3,3%; waspada interaksi obat sebesar 96,7% dan tidak waspada interaksi obat 3,3%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries042210101033;
dc.subjectPASIEN RAWAT INAPen_US
dc.titleSTUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN RAWAT INAP PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSD Dr. SOEBANDI JEMBER (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record