dc.description.abstract | Hipertensi merupakan penyakit dengan indikasi tekanan darah diastolik
yang lebih besar dari 90 mm Hg disertai dengan kenaikan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mm Hg. Salah satu penanganan penyakit hipertensi adalah dengan
menggunakan obat golongan penyekat beta. Propranolol hidroklorida merupakan
obat hipertensi yang bekerja terhadap reseptor beta non selektif dengan
menghambat respon adrenergik. Propranolol hidroklorida memiliki karakteristik
yang kurang menguntungkan yaitu waktu paruh eliminasi yang pendek berkisar
antara 2-6 jam dan bioavailabilitas rendah (kurang dari 50%) namun diabsorpsi
dengan baik di saluran cerna (lebih dari 90%) Sehingga sangat menguntungkan
untuk diformulasikan menjadi bentuk sediaan lepas lambat sistem mengapung di
dalam lambung (gastroretentive).
Sistem lepas lambat digunakan untuk memperbaiki kadar propanolol
hidroklorida. Sistem penghantaran obat dengan sistem mengapung merupakan
bentuk sediaan oral yang dirancang untuk memperpanjang waktu tinggal sediaan
dalam lambung dan memiliki densitas bulk yang lebih kecil dari cairan lambung
sehingga obat tetap mengapung di dalam lambung tanpa dipengaruhi kecepatan
pengosongan lambung dalam jangka waktu yang lama dan obat akan dilepaskan
perlahan-lahan sesuai dengan kecepatan yang diinginkan dari sistem. Matriks
yang digunakan pada formulasi tablet propranolol hidroklorida sistem mengapung
kali ini adalah matriks kombinasi antara HPMC K4M dan Na alginat.
Penelitian ini menggunakan rancangan desain faktorial dengan 2 faktor
sehingga dibuat 4 formula. Tablet dirancang bertahan selama 12 jam. Respon
yang digunakan adalah parameter mengapung (floating lag time dan floating
duration time) dan efisiensi disolusi (DE480). Berdasarkan model desain faktorial
didapatkan persamaan untuk masing-masing parameter tersebut, contour plot, dan
contour plot superimpossed sehingga formula optimum dapat ditentukan. Hasil respon floating lag time menunjukkan bahwa F2>F4>F1>F3
masing-masing 104,7 ± 0,90, 65,4 ± 1,55, 45,9 ± 0,78, 38,4 ± 0,61. Respon
terhadap floating duration time semua formula tetap mengapung selama > 12 jam
sehingga tidak dapat diketahui efek faktor HPMC K4M dan Na alginat maupun
interaksinya. Hasil respon DE480 menunjukkan bahwa F1>F2>F4>F3 masingmasing
72,01%, 63,23%, 61,36%, 60,42%. Semua formula menunjukkan kinetika
pelepasan model Higuchi yang berarti bahwa mekanisme pelepasan obat yang
paling dominan pada setiap formula adalah dengan cara berdifusi melewati
matriks.
Daerah optimum ditentukan menggunakan rancangan desain faktorial
dengan kriteria respon floating lag time 25-600 detik, floating duration time 12
jam dan DE480 sebesar 45-65%. Jumlah Na alginat yang dapat memberikan respon
optimum adalah antara rentang 36,05 mg – 40 mg sedangkan jumlah HPMC K4M
yang dapat memberikan respon optimum adalah antara rentang 130,41 mg – 150
mg. | en_US |