Show simple item record

dc.contributor.authorIndra Septian Nugraheni
dc.date.accessioned2014-01-22T05:06:18Z
dc.date.available2014-01-22T05:06:18Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM072210101043
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20843
dc.description.abstractHipertensi merupakan penyakit dengan indikasi tekanan darah diastolik yang lebih besar dari 90 mm Hg disertai dengan kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mm Hg. Salah satu penanganan penyakit hipertensi adalah dengan menggunakan obat golongan penyekat beta. Propranolol hidroklorida merupakan obat hipertensi yang bekerja terhadap reseptor beta non selektif dengan menghambat respon adrenergik. Propranolol hidroklorida memiliki karakteristik yang kurang menguntungkan yaitu waktu paruh eliminasi yang pendek berkisar antara 2-6 jam dan bioavailabilitas rendah (kurang dari 50%) namun diabsorpsi dengan baik di saluran cerna (lebih dari 90%) Sehingga sangat menguntungkan untuk diformulasikan menjadi bentuk sediaan lepas lambat sistem mengapung di dalam lambung (gastroretentive). Sistem lepas lambat digunakan untuk memperbaiki kadar propanolol hidroklorida. Sistem penghantaran obat dengan sistem mengapung merupakan bentuk sediaan oral yang dirancang untuk memperpanjang waktu tinggal sediaan dalam lambung dan memiliki densitas bulk yang lebih kecil dari cairan lambung sehingga obat tetap mengapung di dalam lambung tanpa dipengaruhi kecepatan pengosongan lambung dalam jangka waktu yang lama dan obat akan dilepaskan perlahan-lahan sesuai dengan kecepatan yang diinginkan dari sistem. Matriks yang digunakan pada formulasi tablet propranolol hidroklorida sistem mengapung kali ini adalah matriks kombinasi antara HPMC K4M dan Na alginat. Penelitian ini menggunakan rancangan desain faktorial dengan 2 faktor sehingga dibuat 4 formula. Tablet dirancang bertahan selama 12 jam. Respon yang digunakan adalah parameter mengapung (floating lag time dan floating duration time) dan efisiensi disolusi (DE480). Berdasarkan model desain faktorial didapatkan persamaan untuk masing-masing parameter tersebut, contour plot, dan contour plot superimpossed sehingga formula optimum dapat ditentukan. Hasil respon floating lag time menunjukkan bahwa F2>F4>F1>F3 masing-masing 104,7 ± 0,90, 65,4 ± 1,55, 45,9 ± 0,78, 38,4 ± 0,61. Respon terhadap floating duration time semua formula tetap mengapung selama > 12 jam sehingga tidak dapat diketahui efek faktor HPMC K4M dan Na alginat maupun interaksinya. Hasil respon DE480 menunjukkan bahwa F1>F2>F4>F3 masingmasing 72,01%, 63,23%, 61,36%, 60,42%. Semua formula menunjukkan kinetika pelepasan model Higuchi yang berarti bahwa mekanisme pelepasan obat yang paling dominan pada setiap formula adalah dengan cara berdifusi melewati matriks. Daerah optimum ditentukan menggunakan rancangan desain faktorial dengan kriteria respon floating lag time 25-600 detik, floating duration time 12 jam dan DE480 sebesar 45-65%. Jumlah Na alginat yang dapat memberikan respon optimum adalah antara rentang 36,05 mg – 40 mg sedangkan jumlah HPMC K4M yang dapat memberikan respon optimum adalah antara rentang 130,41 mg – 150 mg.en_US
dc.relation.ispartofseries072210101043;
dc.subjectKOMPOSISI HPMC K4Men_US
dc.titleOPTIMASI KOMPOSISI HPMC K4M DAN NATRIUM ALGINAT DALAM TABLET PROPRANOLOL HIDROKLORIDA SISTEM MENGAPUNGen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record