Show simple item record

dc.contributor.authorSellyna Hardiyani
dc.date.accessioned2014-01-22T02:58:53Z
dc.date.available2014-01-22T02:58:53Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM081810401025
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20595
dc.description.abstractDiabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Hiperglikemia kronis pada penderita DM berhubungan dengan komplikasi jangka panjang dan kelainan beberapa organ. DM dapat ditangani melalui pengaturan pola makan, olahraga teratur, penggunaan obat antidiabetes. Obat antidiabetes kebanyakan memberikan efek samping. Oleh karena itu, perlu dikembangkan sistem pengobatan tradisional untuk penderita DM yang relatif murah dan aman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh seduhan bubuk kayu manis terhadap kadar glukosa darah mencit dan mendapatkan dosis efektif pemberian seduhan bubuk kayu manis. Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat tentang penggunaan seduhan bubuk kayu manis sebagai alternatif pengobatan pada penderita DM. Sebanyak 30 ekor mencit (Mus musculus L.) jantan strain Balb-C dewasa dengan berat badan sekitar 20-30 gram dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif tanpa induksi aloksan sedangkan kelompok kontrol positif dan perlakuan diinduksi aloksan 0,15 mg/g bb secara intraperitoneal dengan interval 3 hari sekali selama 9 hari. Kelompok perlakuan diberi seduhan bubuk kayu manis dengan dosis 0,73 mg/g bb; 1,09 mg/g bb dan 1,45 mg/g bb secara oral selama 7 hari. Pengukuran kadar glukosa darah puasa diukur pada hari ke-10 setelah pemberian aloksan dan hari ke-18 setelah pemberian seduhan bubuk kayu manis. Hasil uji T dari rerata kadar glukosa darah kelompok kontol negatif dan kontrol positif diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,006 (p<0,01) dengan nilai Thitung (7,756)>Ttabel (3,169). Hal ini menunjukkan ada pengaruh pemaparan aloksan terhadap kadar glukosa darah. Berdasarkan uji Anova diperoleh nilai probabilitassebesar 0,001 (p<0,01) dengan nilai Fhitung (8,847)>Ftabel (4,94). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian seduhan bubuk kayu manis setelah pemaparan aloksan berpengaruh sangat nyata terhadap rerata kadar glukosa darah. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa penurunan rerata kadar glukosa darah pemberian seduhan bubuk kayu manis dosis 0,73 mg/g bb setelah pemaparan aloksan terdapat perbedaan sangat nyata dengan rerata kadar glukosa kelompok kontrol positif. Semakin rendah dosis seduhan bubuk kayu manis yang diberikan semakin menurunkan rerata kadar glukosa darah mencit. Penurunan kadar glukosa darah tersebut diduga karena cinnamaldehyde dalam seduhan bubuk kayu manis mampu melawan radikal bebas setelah pemaparan aloksanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081810401025;
dc.subjectBubuk Kayu Manisen_US
dc.titlePengaruh Seduhan Bubuk Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus L.) Strain Balb-C Diabetik Setelah Pemaparan Aloksanen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record