Show simple item record

dc.contributor.authorKiki Saputri Handayani
dc.date.accessioned2014-01-22T02:56:48Z
dc.date.available2014-01-22T02:56:48Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM031610101032
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20590
dc.description.abstractKebersihan rongga mulut pemakai gigi tiruan yang buruk dan yang telah lama memakai gigi tiruan akan menyebabkan plak menempel pada gigi tiruan sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah mikroorganisme dalam rongga mulut, serta dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Keadaan ini mendorong pemakai gigi tiruan untuk mendapatkan suatu desinfektan yang efektif, yang secara klinis sehat, tidak mahal dan mudah didapatkan. Salah satu metode pembersihan gigi tiruan adalah dengan cara merendam gigi tiruan dalam larutan kimia yang berfungsi sebagai desinfektan. Salah satu bahan kimia yang digunakan adalah chlorheksidin 0,2% dengan lama perendaman sebagai desinfektan adalah 15 menit tiap hari. Perendaman gigi tiruan dalam larutan desinfektan secara terus-menerus dapat menyebabkan terjadinya kekasaran pada permukaan basis gigi tiruan resin akrilik, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama perendaman resin akrilik heat cured dalam larutan chlorheksidin 0,2% selama 15 menit, 105 menit, 210 menit sebagai bahan pembersih terhadap kekasaran permukaan resin akrilik heat cured. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Sampel penelitian sebesar 24 buah lempeng resin akrilik heat cured, sampel dibagi 6 kelompok dengan lama perendaman selama 15 menit, 105 menit dan 210 menit. Besar sampel pada tiaptiap kelompok adalah 4 buah. Pengujian kekasaran permukaan dengan menggunakan alat Mitutoyo Surf Test. viii Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji Levene’s untuk mengetahui distribusi dan homogenitas data. Selanjutnya data dianalisa dengan One Way Anova dan hasilnya terdapat perbedaan yang signifikan diantara masing-masing kelompok perlakuan. Dilanjutkan dengan uji LSD dan hasilnya menunjukkan adanya perbedaan kemaknaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Pada data hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan kekasaran setelah perendaman pada kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, dan terjadi peningkatan kekasaran apabila waktu perendamannya ditingkatkan yaitu dari 15 menit, 105 menit dan 210 menit. Pada kelompok kontrol terjadinya kekasaran permukaan mungkin karena pelepasan monomer sisa dari resin akrilik yang akan lepas dalam jangka waktu tertentu jika resin akrilik berada dalam rongga mulut ataupun direndam dalam air. resin akrilik dapat mengabsorbsi air secara berlahan, penyerapan secara primer terjadi karena adanya sifat polar yaitu gugus COOH (karbonil) dari molekul resin akrilik. Mekanisme penyerapan ini sesuai dengan hukum difusi, diduga difusi terjadi diantara makromolekul yang satu dengan yang lain, sehingga menurunkan ikatan rantai resin akrilik. Penurunan ikatan rantai resin akrilik ini berpengaruh terhadap sifat-sifat fisik resin akrilik. Penyerapan air oleh resin akrilik dapat menyebabkan peningkatan berat dan terjadi pengrusakan kimiawi pada permukaannya. Kekasaran permukaan yang terjadi pada kelompok perlakuan setelah direndam dalam larutan chlorheksidin 0,2% disebabkan karena Ion chlor yang terdapat dalam senyawa chlorheksidin bereaksi pada permukaan resin akrilik yang terurai dan berikatan dengan radikal bebas polimer sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan berat dan perlunakan pada resin akrilik, sehingga mempengaruhi sifat-sifat fisis resin akrilik.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031610101032 FAKULTAS;
dc.subjectRESIN AKRILIK HEAT CUREDen_US
dc.titlePENGARUH PERENDAMAN RESIN AKRILIK HEAT CURED DALAM LARUTAN CHLORHEKSIDIN 0,2% SEBAGAI BAHAN PEMBERSIH TERHADAP KEKASARAN PERMUKAANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record