Show simple item record

dc.contributor.authorKIKI PUJI SETIANINGRUM
dc.date.accessioned2014-01-22T02:47:59Z
dc.date.available2014-01-22T02:47:59Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM061810301032
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20572
dc.description.abstractPengukuran pH suatu larutan biasanya menggunakan pH meter yang merupakan suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip potensiometri. Elektroda yang biasa digunakan sebagai pengukur pH adalah elektroda gelas yang sensitif terhadap adanya H+ di dalam larutan. Elektroda gelas masih memiliki beberapa kelemahan sehingga diperlukan sensor-sensor pH alternatif guna menanggulangi masalah tersebut. Elektroda yang ditawarkan adalah elektroda platinum yang dapat dijadikan salah satu solusinya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah asam glutamat, aspartat, dan askorbat yang merupakan salah satu asam yang banyak dikenal di masyarakat dan terutama penggunaanya telah meluas. Analisis asam glutamat, aspartat, dan askorbat secara flow injection potensiometry merupakan suatu teknik deteksi asam amino dan karboksilat yang menggabungkan metode potensiometri dangan analisis dalam sistem alir (Flow Injection Analysis / FIA). Reaksi yang terjadi antara elektroda platinum saat merespon adanya H+ di dalam larutan diperkirakan merupakan electrical double layer sehingga mengganggu kesetimbangan yang ada pada elektroda, akibatnya timbul beda potensial diantara kedua elektroda. Mengacu pada hal di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja elektroda platinum untuk mendeteksi asam glutamat, aspartat, dan askorbat secara flow injection potensiometry. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif dalam deteksi asam dengan menggunakan metode yang sederhana yaitu secara flow injection potensiometry. Penelitian diawali dengan melakukan optimasi kondisi instrumen analisis asam askorbat, glutamat, dan aspartat sistem flow injection potensiometry yang viii meliputi optimasi pH carrier, konsentrasi carrier, dan laju alir. Hasil dari optimasi selanjutnya diuji karakteristiknya yang meliputi linear range, limit deteksi, sensitifitas, dan reprodusibilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH buffer optimum untuk asam askorbat dan glutamat adalah 6,5 dan untuk aspartat adalah 7 dengan konsentrasi buffer optimum untuk asam glutamat, aspartat, dan askorbat adalah 1x10-4M, dan laju alir optimum sebesar 1 mL/menit. Karakterisasi pengukuran analitik yang digunakan meliputi linear range, limit deteksi, sensitifitas, dan reprodusibilitas. Uji karakterisasi analitik dilakukan pada ketiga sampel asam, yaitu asam glutamat, aspartat, dan askorbat. Linear range yang diperoleh dari asam askorbat sebesar 0,974; glutamat sebesar 0,958 dan aspartat sebesar 0,911. Sensitifitas sebesar 59,67 mV/dekade untuk askorbat, 31,18 mV/dekade untuk glutamat dan 17,60 mV/dekade untuk aspartat diperoleh dari kurva kalibrasi. Limit deteksi sebesar 5x10-4M untuk asam askorbat dan glutamat serta 1x10-3M untuk aspartat. Reprodusibilitas sensor dalam memberikan respon dikatakan baik apabila harga koefisien variasi (Kv) kurang dari 5%. Nilai koefisien variasi (Kv) dari pengukuran reprodusibilitas asam askorbat 1,32% hingga 1,69%, Kv pada asam glutamat sebesar 0,69% hingga 1,57% dan aspartat sebesar 0,54% hingga 1,29%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061810301032;
dc.subjectFLOW INJECTION POTENSIOMETRYen_US
dc.titleFLOW INJECTION POTENSIOMETRY DENGAN ELEKTRODA PLATINUM UNTUK ANALISIS ASAM GLUTAMAT, ASPARTAT DAN ASKORBATen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record