Show simple item record

dc.contributor.authorNur Hanifa
dc.date.accessioned2014-01-22T02:21:37Z
dc.date.available2014-01-22T02:21:37Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.nimNIM071810301077
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20518
dc.description.abstractMutu pisang ditentukan oleh beberapa parameter, diantaranya adalah parameter tingkat ketuaan yang dilihat dari sisi warna dan rasa manis. Identifikasi tingkat ketuaan pisang dilakukan oleh petani secara konvensional, yaitu berdasarkan warna kulit pisang. Padahal prosedur visual tersebut memiliki keterbatasan, yaitu batas antara stadium kematangan buah pisang sukar ditentukan dengan mata telanjang, bersifat subjektif, penilaian manusia dapat berbeda dari satu penilai dengan penilai lainnya serta tidak reprodusibel. Kualitas warna kulit pisang dapat dikuantitatifkan, dimana data kuantitatif ini nantinya dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kemasakan buah pisang tanpa merusak buah (non destructive). Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan pengujian tingkat korelasi antara kadar gula reduksi daging buah terhadap intensitas RGB warna kulit. Penelitian yang dilakukan di Laboratorium Biokimia ini berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan proses pengambilan gambar menggunakan kamera digital. Gambar kulit pisang yang dihasilkan dihasilkan dikuantifikasi menggunakan software Matrix sehingga diperoleh intensitas RGB. Tahap kedua dilakukan pengukuran kadar gula reduksi pada daging buah pisang menggunakan metode Nelson Somogyi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui korelasi antara intensitas RGB warna kulit terhadap gula reduksi daging buah pisang. Analisa data menggunakan korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara intensitas RGB warna kulit dengan kadar gula reduksi daging buah pisang bersifat positif. Hubungan positif menunjukkan jika kadar gula reduksi bertambah maka intensitas red, green, dan blue juga meningkat. Korelasi antara intensitas Red dengan kadar gula reduksi sebesar 0,840 dengan katerogi hubungan kuat/sangat erat, korelasi antara intensitas Green dengan kadar gula reduksi sebesar 0,727 dengan katerogi hubungan erat, korelasi antara intensitas Blue dengan kadar gula reduksi sebesar 0,546 dengan kategori hubungan cukup erat. Uji kemiringan garis regresi (tan α) menunjukkan bahwa tan α dan α rerata dari red, green dan blue sebesar 2,4 dan 111,4 ix o . Oleh karena nilai α yang dihasilkan lebih besar dari 45 o sehingga kenaikan intensitas RGB lebih besar daripada kenaikan kadar gula reduksi. Selain itu dapat pula dijelaskan bahwa perubahan warna kulit pisang yang meningkat secara signifikan diikuti dengan perubahan kadar gula yang meningkat namun tidak signifikan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071810301077;
dc.subjectKorelasi ,Intensitas RGB Warna Kulit,Kemasakan Buah Pisang Ambonen_US
dc.titleKorelasi Antara Intensitas RGB Warna Kulit Tehadap Kadar Gula Reduksi Daging Buah Pada Berbagai Tingkat Kemasakan Buah Pisang Ambon (Musa paradisiaca L)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record