STUDI KELAYAKAN INVESTASI AGRIBISNIS JARAK PAGAR DI PROPINSI BALI
Abstract
Jarak pagar (Jatropha curcas) merupakan komoditi andalan ke depan yang
mempunyai prospek yang cerah sebagai salah satu alternatif penghasil bahan bakar
natural (BBN) pengganti bahan bakar minyak (BBM). Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui kelayakan investasi agribisnis jarak pagar di Propinsi Bali,
menganalisis sensitivitas dari investasi agribisnis jarak pagar di daerah Bali sebagai
akibat dari adanya perubahan kebijakan pemerintah, dan mengetahui prospek
pengembangan agribisnis jarak pagar terhadap perekonomian daerah.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Buleleng,
Propinsi Bali. Penentuan daerah penelitian dilakukan dengan menggunakan metode
purposive sampling dan pengambilan sampelnya dilakukan dengan menggunakan
metode simple random sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis kriteria
investasi (NPV, Net-BC, IRR, dan PP) dilanjutkan dengan analisis sensitivitas, dan
pendekatan teori backward dan forward linkages.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa : (1) Investasi agribisnis jarak pagar
dari segi finansial layak untuk dikembangkan di Propinsi Bali ; (2) Investasi
agribisnis jarak pagar di daerah Propinsi Bali sensitif terhadap perubahan kebijakan
pemerintah. Kebijakan pemerintah dimaksud adalah seperti kebijakan kenaikan
harga BBM, penetapan harga patokan pemerintah (HPP), dan penetapan upah
minimum regional (UMR). Apabila perubahan kebijakan pemerintah tersebut
mengakibatkan terjadinya kenaikan biaya operasional sebesar 12,53 sampai 23
persen atau terjadi penurunan benefit sebesar 13,01 sampai 16 persen, maka hasil
analisis masing-masing secara terpisah, menunjukkan proyek investasi agribisnis
jarak pagar di daerah Propinsi Bali masih layak untuk dilanjutkan. Investasi
agribisnis jarak pagar di daerah Propinsi Bali tidak layak untuk dilanjutkan
pelaksanaannya, jika terjadi kenaikan biaya operasional sebesar 12,53 persen dan
penurunan benefit sebesar 13,01 persen atau jika secara terpisah terjadi kenaikan
biaya operasional sebesar 24 persen atau lebih atau terjadi penurunan benefit sebesar
17 persen atau lebih ; (3) Investasi agribisnis jarak pagar di Propinsi Bali
mempunyai prospek yang sangat tinggi terhadap peningkatan perekonomian daerah
yang ditunjukkan oleh backward linkages sebesar 1,4280 (>1) dan forward linkages
sebesar 1,8424 (>1), artinya bahwa investasi agribisnis jarak pagar ini tergolong
investasi yang outputnya merupakan bahan baku untuk industri di sektor lain,
sedangkan proses produksinya memerlukan ouput dari sektor primer sebagai
masukan. Keterkaitan ke belakang (backward linkages) terjadi karena agribisnis
jarak pagar ini menggunakan berbagai hasil produksi lainnya sebagai masukan
(input), sedangkan keterkaitan ke depan (forward linkages) terjadi karena baik
produk utama (minyak CJCO, biodiesel) maupun produk pendampingnya
(tempurung biji, cangkang, bungkil, sludge, gliserin, dan lain-lain dapat digunakan
sebagai bahan baku oleh sektor industri lainnya.
Collections
- MT-Agribusiness [159]