dc.description.abstract | Travelling Salesman Problem (TSP) adalah permasalahan perjalanan seorang
salesman yang harus mengunjungi n buah titik dengan aturan salesman harus
mengunjungi setiap titik tepat satu kali dan pada akhirnya harus kembali ke titik
asalnya. Salesman juga harus meminimalisasi biaya perjalanan. Salah satu
permasalahan yang dapat dimodelkan dengan TSP adalah masalah pencarian rute
pengisian mesin-mesin ATM di wilayah Jember dan Bondowoso, dimana titik adalah
lokasi mesin-mesin ATM di wilayah Jember dan Bondowoso. Sedangkan biaya
perjalanan adalah total jarak perjalanan petugas pengisi mesin ATM yang merupakan
jarak total yang ditempuh petugas dari mesin ATM ke mesin ATM yang lain. TSP
dapat diselesaikan dengan menggunakan metode heuristik salah satunya adalah
algoritma CIH. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah
mendapatkan solusi dari TSP dengan menggunakan algoritma CIH pada rute
pengisian mesin ATM di wilayah Jember dan Bondowoso dan membuat program
untuk penyelesaian masalah tersebut serta membandingkan hasil dari algoritma CIH
dengan algoritma semut dalam menyelesaikan TSP. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan alternatif metode penyelesaian TSP menggunakan algoritma CIH
pada rute pengisian mesin ATM dan dengan pembuatan programnya, dapat
mempermudah penyelesaian TSP. Data yang digunakan adalah data lokasi mesin
ATM di wilayah Jember dan Bondowoso beserta jarak antar mesin ATM.
Penelitian dilaksanakan dalam 6 tahap, yaitu identifikasi lokasi mesin-mesin
ATM di Wilayah Kabupaten Jember dan Bondowoso, merepresentasikan data dalam
viii
graf lengkap dan berbobot, mengolah data menggunakan algoritma CIH dan
algoritma semut, membuat algoritma pemrograman dari masalah tersebut, membuat
program menggunakan software Delphi 7.0. Hasilnya berupa rute perjalanan petugas
pengisi mesin ATM sehingga total perjalanan petugas pengisi mesin ATM di wilayah
Jember dan Bondowoso minimal. Hasil tersebut didapatkan dari program yang telah
dibuat untuk menyelesaikan TSP dengan algoritma CIH dan algoritma semut. Dari
hasil program tersebut, didapatkan bahwa untuk jumlah titik yang banyak algoritma
semut memberikan rute yang lebih minimum daripada algoritma CIH, berdasarkan
waktu eksekusi program algoritma CIH membutuhkan waktu yang lebih cepat
daripada algoritma semut sedangkan dari iterasi yang digunakan untuk memperoleh
rute optimal, algoritma semut menghasilkan iterasi yang lebih sedikit daripada
algoritma CIH. Program tersebut dapat digunakan untuk data yang berbeda pada
semua permasalahan TSP. Input dari program tersebut adalah matriks jarak, banyak
kota, parameter α, β, dan , sedangkan output dari program tersebut berupa rute
optimal, panjang rute optimal dan gambar rute optimal. | en_US |