Show simple item record

dc.contributor.authorDanni Nurmaliasari
dc.date.accessioned2013-12-01T13:39:58Z
dc.date.available2013-12-01T13:39:58Z
dc.date.issued2013-12-01
dc.identifier.nimNIM082210101033
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2020
dc.description.abstractHepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun (penyakit hati kronis). Diperkirakan infeksi hepatitis B mengakibatkan 500 ribu hingga 1,2 juta kematian per tahun karena hepatitis kronik yang berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Di Indonesia prevalensi hepatitis B kronik mencapai 5 hingga 10 persen dari total penduduk, atau setara dengan 13,5 juta penderita. Seiring dengan meningkatnya jumlah pasien VHB menyebabkan peningkatan upaya penyembuhan dan meningkatnya jumlah obat baru yang digunakan untuk penyembuhan penyakit tersebut. Penggunaan obat yang rasional sangat penting dalam terapi pengobatan pasien untuk mencegah terjadinya perkembangan penyakit dari komplikasikomplikasi termasuk sirosis dan juga kerusakan hati atau gagal hati. Penelitian ini bersifat non eksperimental dengan rancangan deskriptif yang bersifat retrospektif. Data penelitian ini di dapat dari rekam medik rawat inap pasien dengan VHB di RSD dr. Soebandi Jember. Analisis data pada penelian ini dilakukan dengan melihat kesesuaian kondisi vital pasien, hasil laboratorium serta terapi yang diberikan. Penelitian ini mengidentifikasi lima kategori rasionalitas pengobatan yaitu tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, waspada efek samping obat, dan interaksi obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan jumlah yang signifikan dari jenis kelamin pasien. Sementara pada profil usia pasien dengan usia 15 - 44 tahun cenderung lebih banyak mengalami VHB, pada profil terapi didapatkan berturut-turut yang paling banyak adalah Stronger Neo-Minophagen C (SNMC) 26 pasien (47,27%), Hepamax 10 pasien (18,18%), Curcuma 8 pasien (14,54%), Biocurlive 7 pasien (12,73%), Hp-Pro 6 pasien (10,90%), Hepabalance 6 pasien (10,90%), Methioson 4 pasien (7,27%), Urdahex 1 pasien (1,82%), Lesichol 1 pasien (1,82%), untuk pengobatan yang rasional didapatkan 32 pasien (58,18%) dan 23 pasien (41,82%) tidak rasional. Pada kategori tepat indikasi 39 pasien (70,91%), tepat pasien 55 pasien (100%), tepat dosis 45 pasien (81,82%), efek samping obat 1 pasien (1,82%), dan tepat obat 55 pasien (100%) dan tidak ditemukan adanya interaksi obat yang bermaknaen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082210101033;
dc.subjectVirus Hepatitis Ben_US
dc.titleSTUDI PENGOBATAN PENDERITA VIRUS HEPATITIS B (VHB) RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT dr.SOEBANDI JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record