ELEKTROFISIOLOGI TRANSPORT MAGNESIUM PADA SEL AKAR JAGUNG
Abstract
Magnesium merupakan unsur yang sangat diperlukan oleh tanaman.
Defisiensi magnesium akan berdampak pada terganggunya proses fotosintesis dan
pembentukan enzim. Gejala yang nampak pada kekurangan magnesium adalah
terhambatnya pertumbuhan akar dan batang; klorosis dan nekrosis pada daun. Namun
untuk mengetahui jenis defisiensi akibat magnesium tidak mudah, karena gejala yang
menunjukkan defisiensi hampir sama untuk beberapa unsur. Telah ditemukan peneliti
sebelumnya screening stress Mg pada broadbean yang didasarkan pada karakteristik
fotosintesis dan perubahan induksi cahaya menjadi potensial listrik permukaan daun.
Berdasarkan kondisi tersebut penelitian ini dilakukan pada akar sebagai pelengkap
transport pada daun sebagai jawaban permasalahan bagaimana elektrofisiologi
transport magnesium pada sel akar jagung.
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui elektrofisiologi transport Mg
pada sel akar jagung ini telah dilakukan pada kurun waktu antara September 2008
sampai Juni 2009, dengan menggunakan sampel jagung Bisi-2 produksi CV Tanijaya
Unggul di laboratorium Biofisika Fisika MIPA Universitas Jember. Kecambah
jagung yang ditumbuhkan pada media kapas yang dibasahi larutan Hoagland dengan
panjang 6-8 cm dan berumur 5-6 hari, dipilih yang pertumbuhannya sehat dan
seragam digunakan sebagai sampel yang kemudian diukur membran potensialnya
pada medium yang konsentrasinya berbeda-beda (0 ppm, 20 ppm, 50 ppm, 80 ppm
dan 200 ppm). Pengukuran dilakukan di bawah mikroskop dengan pembesaran 100
kali dengan menggunakan mikromanipulator dan mikroelektroda dari pipa kapiler
yang ujungnya berdiameter 3µm, dan berisi kawat perak yang disepuh dengan Ag/AgCl dan larutan 1 M KCl. Elektroda referensi dibuat dengan menyisipkan kawat
perak Ag/AgCl pada pipa plastik berisi 1% agar-agar dalam 1 M KCl.
Dari hasil didapatkan bahwa perbedaan konsentrasi Mg pada medium
memberikan hasil pengukuran elektrofisiologi yang berbeda. Hal ini karena larutan
medium yang berbeda mengandung ion-ion yang berbeda sehingga menghasilkan
potensial membran yang berbeda. Didapatkan bahwa pada konsentrasi Mg yang
rendah atau tinggi menghasilkan pengukuran elektrofisiologi yang serupa, meskipun
secara transport mungkin berbeda.