Show simple item record

dc.contributor.authorMoch. Alifudin Ansori
dc.date.accessioned2014-01-21T23:51:50Z
dc.date.available2014-01-21T23:51:50Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM031810201112
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20166
dc.description.abstractMedan listrik dan medan magnet sudah ada sejak bumi kita ini terbentuk. Awan yang mengandung air, terdapat medan listrik yang besarnya antara 3000 - 30.000 V/m. Demikian juga bumi secara alamiah bermedan listrik (100 - 500) V/m dan bermedan magnet (0,004 - 0,007) mT (Tribuana, 2000). Jaringan tranmisi listrik bertegangan tinggi seperti SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) yang memiliki tegangan listrik 275 kV dan 500 kV dikhawatirkan dapat memberikan pengaruh buruk pada daerah yang dilalui karena medan listrik dan medan magnet yang ditimbulkannya (SNI 04-6918-2002). Kekhawatiran pengaruh buruk medan listrik dan medan magnet terhadap pertumbuhan dipicu oleh publikasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Wertheimer dan Leeper pada tahun 1979 di Amerika. Penelitian yang menggambarkan adanya hubungan kenaikan resiko kematian akibat kanker pada anak yang bertempat tinggal dekat jaringan transmisi listrik tegangan tinggi. Banyak ahli yang meragukan hasil penelitian tersebut dengan menunjuk berbagai kelemahannya, antara lain tidak adanya data hasil pengukuran kuat medan listrik dan medan magnet yang mengenai kelompok anak-anak yang diteliti. Temuan ini mengukuhkan penolakan terhadap hasil penelitian yang dilakukan oleh Wertheimer dan Leeper (Fulton et al., Tanpa Tahun; dan Linett et al., 1997 dalam Tribuana, 2000). Secara umum setiap bentuk radiasi seperti halnya gelombang elektromagneten_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031810201112;
dc.subjectEFEK MEDAN LISTRIK DC, AKAR JAGUNGen_US
dc.titleEFEK MEDAN LISTRIK DC TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR JAGUNG (Zea mays L.)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record