Show simple item record

dc.contributor.authorCatur Maria Ningrum
dc.date.accessioned2014-01-21T23:13:41Z
dc.date.available2014-01-21T23:13:41Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM041810401022
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20131
dc.description.abstractPenglihatan warna merupakan kemampuan membedakan panjang gelombang sinar yang berbeda. Hal ini diperankan oleh pigmen warna terutama cis aldehida yang terdapat pada sel kerucut. Terdapat tiga jenis sel kerucut yaitu sel kerucut merah, sel kerucut hijau dan sel kerucut biru. Ketiga sel kerucut tersebut menyebabkan kita dapat membedakan warna. Gangguan penglihatan terhadap warna dapat terjadi apabila satu atau lebih sel kerucut tersebut tidak ada atau sangat kurang. Gangguan seperti ini disebut dengan buta warna. Buta warna adalah salah satu kelainan mata yang sebagian besar disebabkan oleh faktor genetik. Kelainan ini bersifat herediter yang disebabkan oleh gen resesif c pada kromosom X, sedangkan alel dominan C menentukan tidak buta warna Penelitian dilakukan pada siswa Sekolah Dasar di kecamatan Kaliwates kabupaten Jember. Pengujian buta warna dilakukan menggunakan buku Ishihara. Langkah pertama siswa yang diperiksa dihadapkan pada 14 plat Ishihara secara bergantian. Plat dipegang 75 cm dari siswa. Uji buta warna dimulai dari plat 1, apabila pada plat 1 siswa masih dapat membaca dengan benar maka dilanjutkan dengan plat 2. Jika pada plat 2 siswa masih dapat membaca dengan benar maka dilanjutkan dengan plat 3 dan seterusnya sampai didapatkan plat yang sulit dibaca dengan benar. Apabila siswa dapat membaca 14 plat secara benar maka siswa tersebut tergolong normal atau tidak buta warna. Namun apabila siswa membaca kurang dari 14 plat secara benar dan plat yang tidak dapat dibaca dengan benar dilakukan tiga kali ulangan. Jika dalam tiga kali ulangan jawaban siswa tidak benar atau berbeda-beda maka siswa tergolong buta warna. Hasil pengujian Ishihara untuk setiap siswa dicatat dalam daftar kemudian dilakukan pengujian dan analisis data yang meliputi perhitungan persentase penderita buta warna, perhitungan frekuensi alel buta warna, dan pengujian proporsi genotip dan frekuensi alel buta warna terhadap hukum keseimbangan genetik HardyWeinberg dengan tes Chi-Square. Hasil penelitian buta warna dengan jumlah sampel 203 siswa diketahui 20 siswa buta warnaen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries041810401022;
dc.subjectBUTA WARNAen_US
dc.titleSTUDI BUTA WARNA PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record