SKRINING BAKTERI SELULOLITIK ASAL VERMICOMPOSTINGTANDAN KOSONG KELAPA SAWIT
Abstract
Vermicomposting adalah biokonversi materi organik dengan menggunakan
cacing tanah sebagai pioneer dekomposisi untuk memfragmentasi limbah organik
sampai menjadi humus. Pengolahan tandan kosong kelapa sawit (TKKS)melalui
vermicomposting berlangsung dalam waktu 2-3 bulan. Bahan organik utama dalam
TKKS adalah selulosa yang mencapai 45,95%, sehingga agen pendekomposisi
selulosa dalam TKKS sangat dibutuhkan. Bakteri selulolitik berperan sebagai
pendegradasi selulosa dan banyak ditemukan pada limbah organik yang mengandung
selulosa. Penggunaan bioaktivator yang mengandung bakteri selulolitik banyak
dimanfaatkan dalam pengolahan limbah selulosa menjadi kompos dan sebagai
strategi mempersingkat proses dekomposisi. Oleh karena itu untuk mempercepat
vermicomposting TKKS dilakukan skrining bakteri selulolitik indigenous. Penelitian
ini bertujuan untuk mendapatkan isolat bakteri selulolitik potensial dari
vermicomposting TKKS.
Penelitian dilaksanakan dengan metode deskriptif dalam empat tahap analisis
laboratorium secara berkesinambungan. Pada tahap pertama dilakukan isolasi dan
pemurnian isolat bakteri dari vermicomposting TKKS. Tahap kedua adalah skrining
bakteri selulolitik secara semikuantitatif pada media CMC plate dari isolat-isolat
bakteri hasil isolasi dan dipilih empat isolat bakteri dengan indeks aktivitas
selulolitik tertinggi. Tahap ketiga adalah skrining aktivitas selulolitik secara
kuantitatif dari empat isolat bakteri terpilih yang diawali dengan pembuatan polapertumbuhan, produksi enzim ekstrak kasar, dan analisis aktivitas pembentukan gula
reduksi menggunakan substrat yang berbeda yaitu CMC dan alkali ekstrak TKKS.
Tahap keempat adalah karakterisasi morfologi pada empat isolat bakteri selulolitik
terpilih.
Hasil penelitian diperoleh 51 isolat bakteri dari vermicomposting TKKS.
Lima puluh satu isolat tersebut merupakan bakteri selulolitik namun ada 21 isolat
yang nampak zona beningnya dengan indeks selulase lebih dari 1. Empat isolat yang
menunjukkan indeks aktivitas selulase tertinggi adalah isolat 20
CFU/ml,
9,5x10
5
CFU/mL, dan 9,2x10
5
CFU/mL sedangkan isolat 49 pada jam ke-24 dengan
jumlah sel 1,4x10
6
CFU/mL. Isolat 20 menunjukkan kemampuan pembentukan gula
reduksi tertinggi pada waktu inkubasi optimum jam ke-36 yaitu 12,27 μg/mL di
CMC dan 49,31 μg/mL di TKKS. Isolat 40a pada jam ke-48 yaitu sebesar 3,48
μg/mL di CMC dan 24,54 μg/mL di TKKS. Isolat 40b sebesar 6,28 μg/mL di CMC
dan 11,21 μg/mL di TKKS pada jam ke-24. Sedangkan isolat 49 memiliki
kemampuan pembentukan gula reduksi rendah yaitu 3,10 μg/mL di CMC dan 8,25
μg/mL di TKKS pada jam ke-36. Karakterisasi keempat isolat bakteri selulotik
terpilih secara makroskopis memiliki warna koloni berwarna putih, sedangkan secara
mikroskopis keempat isolat bakteri termasuk kelompok bakteri Gram negatif dengan
bentuk sel batang.