Show simple item record

dc.contributor.authorMega Nur Purbo Sejati
dc.date.accessioned2014-01-21T16:44:05Z
dc.date.available2014-01-21T16:44:05Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM072010101066
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20065
dc.description.abstractIndonesia kini menghadapi masalah gizi ganda. Masalah gizi ganda adalah beban masalah gizi yang akan kita hadapi menjadi ganda yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Di satu sisi, bangsa Indonesia masih harus menanggulangi masalah gizi kurang seperti KEP. Di sisi lain kita harus waspada terhadap munculnya masalah gizi lebih dalam bentuk penyakit kegemukan, diabetes, jantung dan kanker di kelompok masyarakat mampu. Status gizi lebih dapat menimbulkan dampak bermacam-macam masalah kesehatan di kemudian hari, termasuk diabetes tipe 2, obstructive sleep apnea, hipertensi, dislipidemia, dan sindrom metabolik. Hal ini selanjutnya akan berdampak pada makin meningkatnya angka kematian akibat penyakit-penyakit tersebut. Berat badan berlebih secara konsisten berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular. Perubahan level berat badan juga turut memberi perubahan pada level tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik. Peningkatan berat badan pada anak berhubungan dengan risiko terjadinya peningkatan tekanan darah. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan peningkatan tekanan darah dengan status gizi lebih pada anak usia 7-10 tahun dan faktor yang mempengaruhinya. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi baru mengenai kaitan antara tekanan darah dengan status gizi lebih pada anak. Penelitian ini termasuk jenis penelitian Observasional Analitik, dengan rancangan studi kasus kontrol dengan matching. Penelitian telah dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Oktober 2011. Adapun jumlah sampel yang dikehendaki sebesar 782 responden dari 3 sekolah di kecamatan Kaliwates yaitu SDN Kepatihan 05, SDN Jember Kidul 02 dan SDK Maria Fatima. Pengambilan sampel berdasarkan anak yang bersekolah di kecamatan Kaliwates dengan kriteria yang telah ditetapkan, kemudian sampel diukur berat badan, tinggi badan, dan tekanan darahnya. Variabel status gizi lebih terbukti secara signifikan memiliki hubungan bermakna dengan peningkatan tekanan darah sistolik pada anak usia 7-10 tahun. Anak dengan status gizi lebih memiliki risiko terjadi peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 7,79 kali dibandingkan dengan kelompok anak dengan status gizi normal. Hasil analisis faktor yang mempengaruhi tekanan darah dengan hipertensi sistolik menggunakan uji Chi Square menunjukkan nilai p > 0,005. Faktor riwayat pemberian ASI dan riwayat pemberian susu botol terbukti tidak signifikan mempengaruhi peningkatan tekanan darah sistolik dalam penelitian ini atau dibutuhkan lebih banyak lagi kasus untuk membuktikannya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072010101066;
dc.subjectHubungan Peningkatan Tekanan Darah dengan Status Gizi Lebih pada Anak Usia 7-10 Tahunen_US
dc.titleHUBUNGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH DENGAN STATUS GIZI LEBIH PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEKANAN DARAH DI SDN KEPATIHAN 05, SDN JEMBER KIDUL 02, DAN SDK MARIA FATIMAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record