Show simple item record

dc.contributor.authorPuteri Ismulia Yuanita
dc.date.accessioned2014-01-21T06:07:09Z
dc.date.available2014-01-21T06:07:09Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM031610101078
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19822
dc.description.abstractBahan cetak berfungsi sebagai reproduksi negatif jaringan rongga mulut. Bahan cetak yang sering digunakan yaitu bahan cetak alginat. Bahan cetak alginat yang ditambah pati ubi kayu dapat mengurangi resiko sineresis model cetakan alginat campuran yang ditunda pengisiannya. Model cetakan alginat campuran mempunyai nilai elastisitas lebih besar dibanding model cetakan alginat setelah gaya regang dibebaskan. Hal tersebut dimungkinkan model cetakan alginat campuran yang diisi segera menghasilkan model kerja yang masih baik. Pengisian segera, penundaan pengisian 10 menit pada udara terbuka, dan penundaan 1 jam dengan kelembaban relatif 100% kemungkinan adalah penanganan waktu pengisian model cetakan alginat. Model cetakan alginat campuran yang diisi dengan ketiga waktu tersebut belum diketahui dimensi luas model kerja yang dihasilkan. Hal tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai perbedaan waktu pengisian gips keras tipe III pada model cetakan alginat dan alginat campuran terhadap dimensi luas model kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dimensi luas model kerja yang masih baik pada ketiga waktu pengisian tersebut dan waktu penundaan pengisian yang baik pada kedua model cetakan. Manfaat penelitian ini yaitu: mengetahui waktu penundaan pengisian yang baik bagi klinisi selama penundaan model cetakan alginat dan alginat campuran untuk menghasilkan model kerja yang dapat mewakili jaringan rongga mulut secara baik serta bahan cetak alginat campuran dapat menghemat penggunaan bahan cetak alginat yang cukup mahal. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris. Rancangan penelitian dengan Postest only control group design. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Prostodonsia FKG UNEJ. Besar minimal sampel yang diambil dari selektif sampling yaitu 6 sampel. Bahan cetak terbagi menjadi tiga kelompok yaitu: kelompok I berupa model cetakan diisi segera, kelompok II berupa model cetakan diisi setelah 10 menit di udara terbuka, dan kelompok III berupa model cetakan diisi setelah 1 jam dengan kelembapan relatif 100%. Data hasil penelitian dilakukan uji One Way Anova dan dilanjutkan dengan uji LSD dengan taraf kemaknaan 95% (α=0,05). Model cetakan alginat dan alginat campuran yang diisi segera menghasilkan selisih luas model kerja yang bermakna dibanding model master (P<0.05). Model cetakan alginat dan alginat campuran yang ditunda pengisian 10 menit pada udara terbuka dan 1 jam dengan kelembaban relatif 100% menghasilkan selisih luas model kerja yang tidak bermakna dibanding model master (P>0.05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pengisian segera kedua model cetakan belum menghasilkan dimensi luas model kerja secara baik. Penundaan pengisian 10 menit di udara terbuka dan 1 jam dengan kelembaban relatif 100% kedua model cetakan menghasilkan dimensi luas model kerja secara baik untuk mewakili replika jaringan rongga mulut.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031610101078;
dc.subjectCETAKAN ALGINATen_US
dc.titlePERBEDAAN WAKTU PENGISIAN GIPS KERAS TIPE III PADA MODEL CETAKAN ALGINAT DAN ALGINAT CAMPURAN TERHADAP DIMENSI LUAS MODEL KERJAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record