dc.description.abstract | RINGKASAN
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bunga Rosella (Hisbiscus sabdariffa)
terhadap Pertumbuhan Salmonella typhi secara In Vitro; Narendra Wahyu Junior;
072010101045; 2010; 44 halaman; Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Demam tifoid dan demam paratifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus
yang disebabkan kuman S. typhi dengan gejala demam lebih dari satu minggu,
gangguan pada saluran pencernaan dan gangguan kesadaran. Penyakit ini termasuk
penyakit menular endemik yang dapat menyerang banyak orang dan masih
merupakan masalah kesehatan di daerah tropis terutama di negara-negara sedang
berkembang. Demam tifoid masih merupakan penyakit endemik di Indonesia.
Penyakit ini termasuk penyakit menular yang tercantum dalam Undang-undang
nomor 6 tahun 1962 tentang wabah.
Rosella selain dikenal sebagai bahan makanan yang dapat dibuat teh, roti, dan
sirup, juga dikenal sebagai tanaman obat. Masyarakat tradisional telah memanfaatkan
Rosella sebagai prokinetik, penurun tekanan darah, dan diuretik. Rosella memiliki zat
kimia yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, diantara lain vitamin A, C, D, B1,
B2, flavonoid, gosipetin, hibiscetin, sabdaratin. Dari zat kimia yang dimiliki rosella,
yang bermanfaat sebagai antibakteri adalah flavonoid.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya aktivitas antibakteri
esktrak etanol bunga Rosella terhadap pertumbuhan S. typhi. Dan mengetahui Kadar
Hambat Minimal (KHM) ekstrak etanol bunga Rosella terhadap S.typhi. rancangan
penelitian yang digunakan adalah Posttest Only Control Grup Design. Sampel yang
digunakan adalah kuman S. typhi, dengan jumlah sampel sebanyak 6. Konsentrasi
larutan uji yang digunakan adalah esktrak etanol bunga Rosella 125 mg/ml, 62,5
mg/ml, 31,25 mg/ml, 15,62 mg/ml, 7,81 mg/ml, 3,91 mg/ml, 1,95 mg/ml, 0,97
mg/ml. Data yang diperoleh adalah diameter zona hambat pada media Mueller
Hinton. Data kemudian dianalisis dengan uji Kruskall-Wallis dengan p=0,05
Pada penelitian didapatkan rata-rata jumlah koloni yang tumbuh pada media
Mueller Hinton tiap konsentrasi 125 mg/ml, 62,5 mg/ml, 31,25 mg/ml, 15,62 mg/ml,
7,81 mg/ml, 3,91 mg/ml, 1,95 mg/ml, 0,97 mg/ml berturut-turut yaitu 21,16 mm, 17,8
mm, 15,4 mm, 13,08 mm, 10,8 mm, 9,6 mm, 9,6 mm, 9,6 mm. Hasil analisis dengan
Kruskal-Wallis p<0,05 menunjukkan setidaknya terdapat perbedaan bermakna pada
kosentrasi ekstrak etanol bunga Rosella pada salah satu kelompok uji. Pada uji Post
Hoc Mann-Withney didapatkan data bahwa konsentrasi 125 mg/ml, 62,5 mg/ml,
31,25 mg/ml, 15,62 mg/ml, 7,81 mg/ml memiliki perbedaan diameter zona hambat
yang signifikan terhadap semua konsentrasi, namun diameter zona hambat
konsentrasi 3,91 memiliki perbedaan zona hambat yang signifikan dengan
konsentrasi 125 mg/ml, 62,5 mg/ml, 31,25 mg/ml, 15,624 mg/ml namun tidak
memiliki perbedaan zona hambat yang signigikan dengan konsentrasi 1,95 mg/ml,
0,97 mg/ml dan kontrol negatif. Diameter zona hambat konsentrasi 1,95 mg/ml
memilik perbedaan zona hambat yang signifikan dengan konsentrasi 125 mg/ml, 62,5
mg/ml, 31,25 mg/ml, 15,624 mg/ml namun tidak memiliki perbedaan zona hambat
yang signifikan dengan konsentrasi 3,91 mg/ml, 0,97 mg/ml dan kontrol negatif.
Diameter zona hambat konsentrasi 0,97 mg/ml memiliki perbedaan zona hambat yang
signifikan dengan konsentrasi 125 mg/ml, 62,5 mg/ml, 31,25 mg/ml, 15,624 mg/ml
namun tidak memiliki perbedaan zona hambat yang signifikan dengan konsentrasi
3,91 mg/ml, 1,95 mg/ml dan kontrol negatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aktifitas antibakteri ekstrak
etanol bunga Rosella terhadap pertumbuhan S. typhi secara in vitro. KHM esktrak
etanol bunga Rosella didapat kan pada konsentrasi 7,81 mg/ml. | en_US |