Show simple item record

dc.contributor.authorYoga Wicaksana
dc.date.accessioned2014-01-21T05:47:34Z
dc.date.available2014-01-21T05:47:34Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM032010101062
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19769
dc.description.abstractPenyakit kecacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh karena masuknya parasit (berupa cacing) kedalam tubuh manusia. Jenis cacing yang sering ditemukan menimbulkan infeksi adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing tambang (Necator americanus) yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted Helminthiasis). Diperkirakan lebih dari 1,3 milyar orang di dunia terinfeksi Soil Transmitted Helminthiasis (STH) (Crompton, 1999). Walaupun STH dapat menginfeksi semua kelompok umur, tetapi kebanyakan terjadi pada usia anak sekolah, diperkirakan 400 juta anak usia sekolah (5 – 15 tahun) terinfeksi STH, dan hal ini sering dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan, aktifitas fisik, fungsi kognitif dan kemampuan belajar dimana semua itu menjadi tidak optimal. Studi cross-sectional dilakukan pada Januari-Pebruari 2008 terhadap 90 orang siswa yang terpilih di SD III Negeri Seputih. Penilaian tentang faktor risiko kecacingan diukur dengan metode kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan tentang umur, jenis kelamin, perilaku buang air besar (BAB), perilaku cuci tangan, perilaku pemakaian alas kaki dan status ekonomi yang berkorelasi dengan kejadian askariasis dan trichuriasis. Analisis data dengan menggunaka Uji Statistik Regresi Logistik dengan taraf signifikansi ( α = 0,05). Untuk penegakkan diagnosa askariasis dan trichuriasis, dilakukan pemeriksaan telur cacing pada tinja sampel dengan mengunakan metode Kato katz. Hasil positif apabila ditemukan telur cacing dalam sediaan yang dibuat. Hasil penelitian yang dilakukan pada 90 siswa diketahui 34 siswa (37,77%) positif terinfeksi cacing, yaitu Ascaris lumbricoides ditemukan dalam 31 sampel (21 infeksi tunggal dan 10 infeksi campuran) sedangkan telur Trichuris trichiura ditemukan dalam 13 sampel (3 infeksi tunggal dan 10 infeksi campuran). Berdasarkan hasil uji regresi logistik ganda diketahui bahwa variabel jenis kelamin (sex), usia, perilaku BAB dan status ekonomi merupakan faktor risiko yang secara signifikan berhubungan dengan infeksi kecacingan (p<0,05), sedangkan variabel pemakaian alas kaki dan cuci tangan merupakan faktor risiko yang tidak signifikan berhubungan dengan terjadinya infeksi kecacingan (p>0,05).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries032010101062;
dc.subjectInfeksi Kecacinganen_US
dc.titleFAKTOR-FAKTOR RISIKO TERJADINYA INFEKSI KECACINGAN (ASCARIS LUMBRICOIDES DAN TRICHURIS TRICHIURA) PADA MURID SDN III SEPUTIH KECAMATAN MAYANG KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record