Show simple item record

dc.contributor.authorLiana Kurniawati
dc.date.accessioned2014-01-21T05:44:15Z
dc.date.available2014-01-21T05:44:15Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM022010101085
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19757
dc.description.abstractSalah satu tumbuhan yang telah lama dipergunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan obat-obatan adalah rimpang lengkuas (Alpinia galanga). Tumbuhan lengkuas sering dipergunakan sebagai obat penyakit perut, kudis, panu, dan menghilangkan bau mulut. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa kandungan eugenol dan minyak atsiri pada rimpang lengkuas mampu membunuh bakteri (bakterisid). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya daya antimikroba rebusan rimpang lengkuas terhadap pertumbuhan koloni S. dysenteriae dan mengetahui hubungan besarnya konsentrasi rebusan rimpang lengkuas dengan jumlah koloni S. dysenteriae yang tumbuh. Sampel yang digunakan dalam penelitian meliputi rebusan rimpang lengkuas konsentrasi 12,5%; 25%; 50%; dan 100% yang masing-masing diulang 6 kali. Perlakuan pada tiap kelompok sampel berupa kontak S. dysenteriae dengan rebusan rimpang lengkuas konsentrasi tertentu. Setelah diinkubasi selama 24 jam dalam suhu 37º C, dilakukan penghitungan koloni yang tumbuh secara manual. Persentase jumlah koloni diperoleh dari jumlah koloni S. dysenteriae pada tiap sampel dibanding kontrol. Hasilnya terdapat perbedaan rata-rata persentase jumlah koloni pada tiap konsentrasi rebusan rimpang lengkuas, dimana semakin besar konsentrasi, rata-rata persentase jumlah koloni semakin kecil. Rata-rata persentase jumlah koloni S. dysenteriae pada kelompok konsentrasi 12,5% sebesar 85,50%, konsentrasi 25% sebesar 60,55%, konsentrasi 50% sebesar 38,53%, dan konsentrasi 100% sebesar 16,82%. Analisis penelitian menggunakan SPSS One Way ANOVA. Hasilnya diketahui nilai probabilitas (signifikansi) untuk persentase jumlah koloni S. dysenteriae adalah 0,000 (p<0,05). Artinya ada perbedaan yang signifikan antara kontrol dan rata-rata persentase jumlah koloni S. dysenteriae yang tumbuh setelah dikontakkan dengan rebusan rimpang lengkuas konsentrasi tertentu. Dari analisis hasil penelitian tersebut diketahui bahwa rebusan rimpang lengkuas mampu menghambat pertumbuhan S. dysenteriae pada biakan in vitro. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa minyak atsiri dan eugenol yang merupakan komponen utama dalam rimpang lengkuas (Alpinia galanga) mempunyai aktivitas biologis sebagai antimikroba. Semakin tinggi konsentrasi, persentase jumlah koloni yang tumbuh akan semakin kecil. Artinya semakin tinggi konsentrasi rebusan rimpang lengkuas, daya antimikroba terhadap pertumbuhan koloni S. dysenteriae juga semain kuat. Hal ini sesuai dengan teori bahwa dosis atau besarnya konsentrasi mempengaruhi besar daya hambat atau daya antimikroba. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa hipotesis penelitian diterima, yang artinya rebusan rimpang lengkuas mempunyai daya antimikroba terhadap S. dysenteriae dan ada perbedaan jumlah koloni S. dysenteriae yang tumbuh pada berbagai konsentrasi rebusan rimpang lengkuas.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries022010101085;
dc.subjectREBUSAN RIMPANG LENGKUASen_US
dc.titleEFEK HAMBATAN REBUSAN RIMPANG LENGKUAS (Alpinia galanga) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysenteriaeen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record