dc.description.abstract | Tujuan dari penelitian mengenai pendapatan usahatani jagung hibrida dan
non hibrida di Desa Jatisari Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember 2011
adalah untuk mengetahui perbandingan biaya petani jagung hibrida dan non
hibrida dan perbandingan keuntungan usahatani jagung hibrida dan non hibrida.
Penelitian ini dilakukan di Jatisari Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember 2011
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu
metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
stratified random sampling yaitu sampel yang ditarik dengan memisahkan
elemen-elemen populasi dalam kelompok-kelompok yang tidak overlapping yang
disebut strata, dan kemudian memilih sebuah sampel secara random dari tiap
stratum (Moh. Nazir, 2003: 291). Metodologi penelitian yang digunakan adalah
Analisis Biaya, Uji Beda.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbandingan atau
perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel jagung hibrida dan jagung non
hibrida. Biaya tetap mencakup sewa lahan, peralatan, dan irigasi. Sedangkan biaya
variabel mencakup bibit, pupuk, obat-obatan, traktor, dan tenaga kerja. Biaya
tetap jagung hibrida yaitu Rp 69.863.500,- , sedangkan pada jagung non hibrida
dengan total keseluruhannya Rp 43.571.000,- Dilihat dari hasil total keseluruhan
biaya tetap jagung hibrida dan non hibrida dapat diketahui bahwa ada perbedaan
nyata antara biaya tetap jagung hibrida dan non hibrida. Sedangkan biaya variabel
jagung hibrida dengan total keseluruhannya Rp 47.852.200,- dan jagung non
hibrida dengan total keseluruhannya Rp 51.517.500,- Dilihat dari hasil total
keseluruhan biaya variabel jagung hibrida dan non hibrida dapat diketahui bahwa
ada perbedaan nyata antara biaya variabel jagung hibrida dan non hibrida
Perbandingan biaya atau ongkos petani jagung hibrida dengan jagung non hibrida
dapat ditinjau dari indikator ekonomi yang mencakup didalamnya.
Selain itu, hasil dari penelitian ini untuk mengetahui keadaan keuntungan
usahatani jagung hibrida dan non hibrida dapat ditinjau dari keadaan pendapatan
kotor dan bersih. Pada pendapatan kotor jagung hibrida Rp 136.480.500,- dan
jagung non hibrida yaitu Rp 108.981.250.- menurut pengujian secara parsial,
pendapatan kotor antara jagung hibrida dan non hibrida tidak berbeda nyata
artinya tidak ada perbedaan pendapatan kotor antara jagung hibrida dan non
hibrida. sedangkan pendapatan bersih jagung hibrida Rp 18.764.800,- dan jagung
non hibrida yaitu Rp 13.892.750,- menurut pengujian secara parsial, pendapatan
bersih antara jagung hibrida dan non hibridatidak berbeda nyata artinya tidak ada
perbedaan pendapatan kotor antara jagung hibrida dan non hibrida. | en_US |