Show simple item record

dc.contributor.authorNdhuk Ratih Mustiqo Hati
dc.date.accessioned2014-01-21T05:39:00Z
dc.date.available2014-01-21T05:39:00Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM061610101049
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19741
dc.description.abstractRINGKASAN Perbedaan Efektivitas Susu Kedelai, Air Madu, Susu Kedelai Madu dan Toksin Alami terhadap Berat Badan Tikus Wistar Jantan; Ndhuk Ratih Mustiqo Hati, 061610101049; 2010: 42 halaman; Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Berat badan merupakan hasil peningkatan/penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh antara tulang, otot, lemak, dan cairan tubuh. Peningkatan berat badan berhubungan dengan konsumsi asupan makanan. Makanan berguna untuk membentuk bagian-bagian tubuh dan mengganti bagian tubuh yang rusak. Selain itu, makanan berguna untuk memberikan tenaga, dan mengatur semua proses di dalam tubuh. Makanan bergizi mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air (Almatsier, 2009). Selain asupan gizi yang tinggi, berat badan juga dipengaruhi oleh proses penyerapan gizi, dan simpanan lemak di dalam tubuh. Sumber protein utama berasal dari kacang-kacangan. Protein kedelai berguna untuk pembelahan sel sehingga dapat meningkatkan berat badan. Selain protein, kandungan kedelai yang bermanfaat untuk meningkatkan berat badan, antara lain karbohidrat, vitamin, mineral dan isoflavon. Proses metabolisme dapat dipercepat dengan konsumsi glukosa. Glukosa menghasilkan energi yang digunakan dalam proses metabolisme, dengan konsumsi glukosa yang tinggi maka proses penyerapan zat gizi menjadi lebih cepat dan berat badan menjadi meningkat. Bahan alami yang mengandung kadar glukosa tinggi adalah madu. Kandungan nutrisi madu lain yang bermanfaat meningkatkan berat badan, yakni asam amino, enzim, mineral, vitamin, dan asam organik. Kombinasi protein susu kedelai dengan glukosa madu sebagai sumber energi dalam proses metabolisme diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh (berat badan). Kenaikan berat badan dapat terhambat oleh zat toksin yang masuk ke dalam tubuh. Zat toksik dilaporkan dapat menyebabkan defisiensi gizi di dalam tubuh sehingga menimbulkan terhambatnya proses metabolisme dan timbulnya penyakit. β- vii Aminopropionitrile (β-APN) merupakan suatu zat toksik yang terkandung dalam tanaman genus Lathyrus yang menyebabkan deformitas otot dan berdampak pada pembentukan matriks tulang. Pada penelitian yang terdahulu dilaporkan bahwa tikus yang mengkonsumsi Lathyrus terjadi penurunan kalsifikasi tulang, defisiensi asam amino essensial, proses ikatan antarkolagen terhambat dan absorpsi lemak di usus menurun. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek dari susu kedelai, air madu, susu kedelai madu dan zat toksin alami terhadap berat badan tikus wistar jantan. Penelitian ini adalah eksperimental laboratories yang dilakukan di Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember pada bulan Mei hingga Juni 2010. Penelitian ini dilakukan pada enam kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif yang disuntikkan saline (0,004 x BB), kelompok kontrol positif yang disuntikkan β-APN (0,004 x BB), kelompok perlakuan I yang disuntikkan saline (0,004 x BB) dan sondase susu kedelai (0,004 x BB), kelompok perlakuan II yang disuntikkan saline (0,004 x BB) dan sondase air madu (0,004 x BB), kelompok perlakuan III yang disuntikkan saline (0,004 x BB) dan sondase susu kedelai madu (0,004 x BB), dan kelompok perlakuan IV yang disuntikkan β-APN (0,004 x BB) dan sondase susu kedelai madu (0,004 x BB). Perlakuan ini dilakukan selama 40 hari dengan jumlah sampel masing-masing kelompok empat ekor tikus. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji One Way ANOVA dan Turkey HSD dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil perhitungan rata-rata berat badan pada kelompok kontrol negatif 116,95 gr, kelompok kontrol positif 18,30 gr, kelompok perlakuan I 107,72 gr, kelompok perlakuan II 85,85 gr, kelompok perlakuan III 88,08 gr, dan kelompok perlakuan IV 54,3 gr. Kesimpulan dari penelitian ini adalah susu kedelai, air madu dan susu kedelai madu dapat meningkatkan berat badan tikus wistar jantan dibandingkan dengan tikus dengan konsumsi β-Aminopropionitrile.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061610101049;
dc.subjectToksin Alamien_US
dc.titlePerbedaan Efektivitas Susu Kedelai, Air Madu, Susu Kedelai Madu dan Toksin Alami terhadap Berat Badan Tikus Wistar Jantanen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record