Show simple item record

dc.contributor.authorMargaretta Indra Pratiwi
dc.date.accessioned2014-01-21T02:04:14Z
dc.date.available2014-01-21T02:04:14Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM082210101069
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19256
dc.description.abstractProduksi kakao di Indonesia melimpah dengan jumlah produksi 809.583 ton per tahun sehingga menempati produsen kakao kedua terbesar dunia pada tahun 2009. Perkebunan kakao Indonesia tidak lepas dari kendala akibat serangan hama dan penyakit. Penyakit tanaman kakao yang memberikan kerugian mencapai 40% yaitu penyakit akibat serangan Phytophtora palmivora. Biji kakao dari kakao terserang P. palmivora tidak memiliki cita rasa normal sehingga tidak boleh dicampur dengan biji kakao normal yang menyebabkan penurunan harga jual. Pemanfaatan biji kakao terserang P. palmivora dapat dilakukan dengan memanfaatkan kandungan senyawa yang masih ada didalamnya, yaitu polifenol, sebagai senyawa antimikroba. Pengambilan senyawa polifenol dilakukan dengan proses ekstraksi dimana hasil ekstraksi polifenol dapat dipengaruhi oleh jenis pelarut pengekstrak dan kandungan lemak dalam biji kakao. Ekstrak kaya polifenol dari biji kakao terserang P. palmivora diharapkan mampu diaplikasikan untuk melawan patogenitas Streptococcus mutans dan Candida albicans. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan pelarut ekstraksi dan perlakuan “defatting” PB (Petroleum Benzene) terhadap efek antimikroba ekstrak biji kakao kaya polifenol terserang P. palmivora dan untuk mengetahui KHM dan IC terhadap S. mutans serta KHM terhadap C. albicans. Pembuatan ekstrak kaya polifenol dari biji kakao terserang P. palmivora, 50 dilakukan dengan maserasi kemudian di evaporasi dan dikeringkan dengan oven vakum sehingga didapatkan ekstrak kering. Empat macam ekstrak yang digunakan yaitu ekstrak etanol 70% “non-defatting” PB, ekstrak etanol 70% “defatting” PB, ekstrak air panas “non-defatting” PB, dan ekstrak air panas “defatting” PB. Uji aktivitas antimikroba menggunakan metode sumuran. Sumur atau lubang berdiameter 7 mm dibuat pada campuran media dan suspensi mikroba dalam cawan petri yang telah memadat, kemudian dalam lubang dimasukkan DMSO 2% sebagai kontrol negatif dan ekstrak dengan beragam konsentrasi antara lain 30%, 35%, 40%, dan 45%. Cawan petri diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam untuk S. mutans dan suhu 30°C selama 24 jam untuk C. albicans. Pengujian dilakukan sebanyak 5 replikasi. Aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan adanya zona bening disekitar sumuran yang dinyatakan dalam DDH (Diameter Daya Hambat). Uji penentuan KHM dan IC terhadap S. mutans dilakukan dengan metode dilusi agar-hitung koloni. Media dicampur dengan ekstrak dengan konsentrasi uji 50 tertentu kemudian dituang dalam cawan petri berisi suspensi S. mutans dan dibiarkan padat, diinkubasi 37°C selama 24 jam. Uji penentuan KHM C. albicans dengan menggoreskan mikroba di atas campuran ekstrak dan media agar yang telah memadat lalu diinkubasi pada suhu 30°C selama 24 jam untuk C. albicans. Pengamatan dilakukan dengan menghitung jumlah koloni yang tumbuh untuk S. mutans. dan mengamati ada tidaknya pertumbuhan hasil goresan untuk C. albicans. Identifikasi polifenol dan flavonoid menggunakan metode KLT (Kromatografi Lapis Tipis) dengan fase gerak butanol:as.asetan:air (4:1:2,2). Rendemen ekstrak ekstrak etanol 70% non-defatting PB, ekstrak etanol 70% defatting PB, ekstrak air panas non-defatting PB, dan ekstrak air panas defatting PB secara berturut-turut yaitu 5,12; 4,05; 9,52; dan 4,5 %(b/b). Urutan ekstrak dengan aktivitas antimikroba paling tinggi ke rendah yaitu ekstrak etanol 70% defatting PB, ekstrak etanol 70% non-defatting PB, ekstrak air panas defatting PB, dan ekstrak air panas non-defatting PB. Nilai IC terhadap S. mutans, KHM terhadap S. mutans, dan KHM terhadap C. albicans ekstrak etanol 70% non-defatting PB yaitu 0,23%, 0,8%, dan 1,6% (b/v); 50 ekstrak etanol 70% defatting PB yaitu 0,21%, 0,8%, dan 1,6% (b/v); ekstrak air panas non-defatting PB yaitu 0,97%, 3%, dan 4% (b/v); dan ekstrak air panas defatting PB yaitu 0,77%, 3%, dan 4% (b/v).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082210101069;
dc.subjectKAKAOen_US
dc.titleUJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) KAYA POLIFENOL TERSERANG Phytophtora palmivora TERHADAP Streptococcus mutans DAN Candida albicansen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record