Show simple item record

dc.contributor.authorKhalif Ridho Albasit
dc.date.accessioned2014-01-21T01:16:27Z
dc.date.available2014-01-21T01:16:27Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM061910301097
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19118
dc.description.abstractPada masa yang akan datang, sangat diperlukan pembangunan jembatan yang melintasi sungai besar dan jembatan yang dapat menghubungkan pulau-pulau di tanah air. Keadaan ini menuntut jembatan dengan bentang panjang mutlak diperlukan terutamanya untuk melintasi sungai besar dan teluk yang ada di Indonesia dan sebagai prasarana transportasi hasil tambang/ hutan yang melayani kebutuhan export-impor komoditi. Jembatan bentang panjang merupakan konstruksi jembatan dimana seluruh beban lalu lintas dan gaya – gaya yang bekerja dipikul oleh kabel pemikul yang menumpu pada dua pasang menara. Jembatan bentang panjang dibagi menjadi dua tipe, yaitu: jembatan gantung dan jembatan cable stayed. Jembatan gantung merupakan suatu kabel yang melintas diatas sungai atau laut dengan lantai (struktur jalur jalan) digantung pada kabel tersebut. Sedangkan jembatan cable stayed adalah jembatan yang menggunakan beberapa kabel yang menghubungkan jalan dengan pylon. Kabel ini diikat dengan tegangan dan lurus (tidak melentur kecuali disebabkan berat sendiri). Yang menjadi ciri khusus dari kedua jenis jembatan ini terlihat dari tatanan konfigurasi kabel yang dimilikinya. Sistem kabel merupakan komponen utama pada jembatan bentang panjang yang menjadi faktor utama terhadap kekuatan pada dek yang dimiliki jembatan bentang panjang. Menurut hokum hooke dan Walther (1988), jembatan cable stayed lebih kuat dari pada jembatan suspension. Hal ini disebabkan karena semakin panjang bentang, semakin besar lendutan yang dihasilkan. Panjang kabel yang dimiliki jembatan suspension lebih panjang dibandingkan dengan panjang kabel pada jembatan cable stayed. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa Jembatan Cable Stayed menggunakan tipe kabel paralel Vsl 7 – wire strand Astm A 416 – 74 dengan Ф 15.2 mm, 28 buah (± 80mm) dan memiliki berat total jembatan 108273.128 kg, memiliki kekuatan (67%) lebih besar dari pada Jembatan Suspension yang menggunakan kabel tipe locked coil rope dengan Ф 575 mm dan memiliki berat 162574.71 kg sebesar (33%), sehingga lendutan yang dimiliki Jembatan Cable Stayed lebih Kecil (0.25 cm) dibandingkan dengan Jembatan Suspension (0.26 cm).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061910301097;
dc.subjectSISTEM KONFIGURASI CABLE STAYEDen_US
dc.titleANALISIS LENDUTAN PADA JEMBATAN BENTANG PANJANG DENGAN SISTEM KONFIGURASI CABLE STAYED DAN SUSPENSIONen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record