Show simple item record

dc.contributor.authorNgakan Gde Aditya Permadi
dc.date.accessioned2013-11-30T04:46:16Z
dc.date.available2013-11-30T04:46:16Z
dc.date.issued2013-11-30
dc.identifier.nimNIM092010101012
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1908
dc.description.abstractKeracunan metanol merupakan salah satu dampak dari penyalahgunaan alkohol. Data kasus keracunan metanol menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Meningkatnya kasus keracunan metanol dapat disebabkan kurang pahamnya masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi metanol. Penanganan kasus keracunan metanol yang kurang cepat menimbulkan kebutaan permanen bahkan dapat menyebakan korban jiwa. Metanol jika dikonsumsi menyebabkan asidosis metabolik dan kebutaan yang terjadi akibat akumulasi asam format pada organ mata terutama di lapisan retina. Asam format terbentuk dari metabolisme formaldehid yang berikatan dengan aldehid dehidrogenase, dimana formaldehid terbentuk dari proses oksidasi metanol dengan enzim alkohol dehidrogenase. Etanol merupakan antidotum utama penanggulangan keracunan metanol. Etanol dapat diberikan secara peroral atau secara intravena dengan kadar etanol 10% dalam larutan dextrose 5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian etanol terhadap tingkat kerusakan retina pada mencit yang diberi metanol 50% peroral. Jenis penelitian ini adalah true experimental laboratories dengan desain Post Test Only Control Group Design. Setelah data terkumpul dilakukan editing, coding, dan entry untuk kemudian dilakukan analisis data secara analitik. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan program komputer Statistic Program Social Servis (SPSS) 20. Uji yang digunakan yaitu uji one way Anova untuk menganalisis perbedaan kerusakan sel retina antar kelompok. Setelah itu dilanjutkan dengan uji Post Hoc untuk menilai perbedaan tiap masing-masing kelompok. Pemilihan subjek penelitian untuk pengelompokan dan pemberian perlakuan menggunakan simple random sampling dengan 2 kelompok kontrol Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) http://www.simpopdf.com ix yaitu kontrol (pemberian pelet + aquadest) dan kontrol negatif (7gr/kgBB metanol 50%) serta 3 kelompok perlakuan, yaitu perlakuan 1 (7gr/kgBB metanol 50% peroral, aquades dan pelet kemudian setelah 6 jam diberikan 1ml/kgBB etanol 10% dalam dextrose 5% tiap 3 jam), perlakuan 2 (7gr/kgBB metanol 50% peroral, aquades dan pelet kemudian setelah 12 jam diberikan 1ml/kgBB etanol 10% dalam dextrose 5% tiap 3 jam), dan perlakuan 3 (7gr/kgBB metanol 50% peroral, aquades dan pellet kemudian setelah 18 jam diberikan 1ml/kgBB etanol 10% dalam dextrose 5% tiap 3 jam). Berdasarkan penelitian ini etanol 10% dalam dextrose 5% terbukti dalam gambaran histopatologi berpengaruh menghambat kerusakan retina mencit yang diberi metanol 50%, yaitu dengan menghentikan laju metabolisme metanol dengan cara mengikat enzim alkohol dehidrogenase. Data yang diperoleh Sesuai hasil uji one way Anova, diperoleh nilai significancy 0,000 (Sig. < 0,05) yang berarti terdapat perbedaan penilaian histopatologi kerusakan retina pada 5 kelompok, yaitu 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan (tolak H0).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092010101012;
dc.subjectETANOL, KERUSAKAN RETINAen_US
dc.titlePENGARUH PEMBERIAN ETANOL 10% DALAM DEXTROSE 5% PADA WAKTU BERTINGKAT TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN RETINA MENCIT YANG DIBERI METANOL 50% PERORAL SKRIPSI Oleh Ngakan Gde Aditya Permadi NIM 092010101012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2013en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record