dc.description.abstract | Keracunan metanol merupakan salah satu dampak dari penyalahgunaan
alkohol. Data kasus keracunan metanol menunjukkan peningkatan setiap
tahunnya. Meningkatnya kasus keracunan metanol dapat disebabkan kurang
pahamnya masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi metanol. Penanganan kasus
keracunan metanol yang kurang cepat menimbulkan kebutaan permanen bahkan
dapat menyebakan korban jiwa. Metanol jika dikonsumsi menyebabkan asidosis
metabolik dan kebutaan yang terjadi akibat akumulasi asam format pada organ
mata terutama di lapisan retina. Asam format terbentuk dari metabolisme
formaldehid yang berikatan dengan aldehid dehidrogenase, dimana formaldehid
terbentuk dari proses oksidasi metanol dengan enzim alkohol dehidrogenase.
Etanol merupakan antidotum utama penanggulangan keracunan metanol. Etanol
dapat diberikan secara peroral atau secara intravena dengan kadar etanol 10%
dalam larutan dextrose 5%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian etanol
terhadap tingkat kerusakan retina pada mencit yang diberi metanol 50% peroral.
Jenis penelitian ini adalah true experimental laboratories dengan desain Post Test
Only Control Group Design. Setelah data terkumpul dilakukan editing, coding,
dan entry untuk kemudian dilakukan analisis data secara analitik. Pengolahan dan
analisis data dilakukan dengan program komputer Statistic Program Social Servis
(SPSS) 20. Uji yang digunakan yaitu uji one way Anova untuk menganalisis
perbedaan kerusakan sel retina antar kelompok. Setelah itu dilanjutkan dengan uji
Post Hoc untuk menilai perbedaan tiap masing-masing kelompok.
Pemilihan subjek penelitian untuk pengelompokan dan pemberian
perlakuan menggunakan simple random sampling dengan 2 kelompok kontrol
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
http://www.simpopdf.com
ix
yaitu kontrol (pemberian pelet + aquadest) dan kontrol negatif (7gr/kgBB metanol
50%) serta 3 kelompok perlakuan, yaitu perlakuan 1 (7gr/kgBB metanol 50%
peroral, aquades dan pelet kemudian setelah 6 jam diberikan 1ml/kgBB etanol
10% dalam dextrose 5% tiap 3 jam), perlakuan 2 (7gr/kgBB metanol 50% peroral,
aquades dan pelet kemudian setelah 12 jam diberikan 1ml/kgBB etanol 10%
dalam dextrose 5% tiap 3 jam), dan perlakuan 3 (7gr/kgBB metanol 50% peroral,
aquades dan pellet kemudian setelah 18 jam diberikan 1ml/kgBB etanol 10%
dalam dextrose 5% tiap 3 jam).
Berdasarkan penelitian ini etanol 10% dalam dextrose 5% terbukti dalam
gambaran histopatologi berpengaruh menghambat kerusakan retina mencit yang
diberi metanol 50%, yaitu dengan menghentikan laju metabolisme metanol
dengan cara mengikat enzim alkohol dehidrogenase. Data yang diperoleh Sesuai
hasil uji one way Anova, diperoleh nilai significancy 0,000 (Sig. < 0,05) yang
berarti terdapat perbedaan penilaian histopatologi kerusakan retina pada 5
kelompok, yaitu 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan (tolak H0). | en_US |