Show simple item record

dc.contributor.authorDanu Fahmi Azis
dc.date.accessioned2014-01-21T00:35:02Z
dc.date.available2014-01-21T00:35:02Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM071910201093
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18963
dc.description.abstractRuang pribadi yang hanya digunakan untuk menyimpan benda-benda berharga, biasanya boleh diakses oleh orang tertentu saja atau tidak sembarangan orang bisa masuk. Sehingga dibutuhkannya system keamanan yang baik untuk tetap menjaga dan melindungi kerahasiaan dari dalam ruangan tersebut. Banyak system keamanan yang ditawarkan, mulai dari kunci mekanik hingga kunci elektronik. Namun dari kedua rekomendasi tersebut masih banyak dan sering terjadinya pembobolan system. Hal ini dikarenakan kunci mekanik atau kunci elektronik mudah dilakukannya duplikasi atau peniruan kunci. Dengan melihat masalah-masalah yang terjadi, muncul solusi yang ditawarkan untuk mengurangi tingkat kelemahan pada system keamanan, yaitu system keamanan dengan menggunakan teknologi biometrik. Teknologi biometrik merupakan merupakan suatu teknologi terapan yang menggunakan ciri-ciri fisik yang khas dari tubuh seseorang sebagai ukuran yang membedakannya dengan orang lain, misalnya sidik jari, sidik mata, suara ataupun wajah. Dalam penelitian ini diambil wajah sebagai pembeda orang satu dengan orang yang lain. Adapun alasan menggunakan wajah karena wajah merupakan bagian tubuh yang dimiliki pada setiap manusia. Selain itu wajah tidak mudah untuk dilakukan manipulasi atau penduplikasian. Namun dalam hal ini diperlukannya system untuk mengenali dan mengidentifikasi wajah tersebut. Untuk mengidentifikasi wajah seseorang penulis menggunakan metode Triangle Face dalam mengenalinya. Triangle face merupakan metode pengenalan wajah dengan mendeteksi fitur-fitur jarak antar mata, jarak mata kanan kemulut, jarak mata kiri ke mulut, jarak mata kanan ke hidung, dan jarak mata kiri ke hidung dan membandingkannya. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu pembuatan perangkat keras yang membantu kerja system, dan kemudian dilanjutkan dengan pembuatan perangkat lunak dalam pengidentifikasian wajah. Pembuatan perangkat lunak dilakukan dengan membuat kotak penangkap citra. Kotak penangkap citra ini dibuat dengan tujuan untuk mempermudah system dalam pengambilan citra wajah pengguna. Selain itu juga kotak ini berfungsi sebagai pembatas jarak pengambilan citra wajah dengan kamera pada saat pengambilan datanya. Sedangkan pembuatan perangkat lunak dilakukan dengan beberapa tahapan. Antara lain tahap segmentasi warna kulit, tahap lokalisasi wajah, tahap pencarian fitur-fitur wajah (mata, hidung, dan mulut), tahap pengukuran jarak antar fitur wajah, dan diakhiri dengan tahap pengenalan wajahnya. Setelah pembuatan system dilakukan maka dilakukan pengujian yang bertujuan mengukur seberapa efektif system dalam mengenali wajah seseorang dan sekaligus mengukur seerapa besar validasi dalam mengenali wajah. Dalam pengujian menggunakan 10 sampel dari 5 orang diperoleh hasil bahwa 1 diantaranya salah dalam pengidentifikasian, yang semuanya merupakan kesalahan positif, yaitu orang yang seharusnya dikenali dan diijinkan mengakses ruangan tetapi kenyataannya tidak dikenali dan ditolak. Dalam pengujian ini tidak ditemukan kesalahan negatif yaitu kesalahan pengidentifikasian yang mana orang yang seharusnya tidak dikenali tetapi dalam prakteknya dikenali dan diijinkan mengakses ruangan. Dengan kata lain dapat dikatakan sistem ini memiliki tingkat keakuratan sebesar 90 %, kesalahan positif 10 % dan kesalahan negatifnya 0 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem ini cukup aman untuk diaplikasikan dalam pengaksesan ruangan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071910201093;
dc.subjectTRIANGLE FACEen_US
dc.titleSIMULASI AKSES RUANGAN PADA SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE TRIANGLE FACEen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record