Show simple item record

dc.contributor.authorM. Iqbal Fanani
dc.date.accessioned2013-11-30T03:34:56Z
dc.date.available2013-11-30T03:34:56Z
dc.date.issued2013-11-30
dc.identifier.nimNIM092010101055
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1884
dc.description.abstractPenyakit Diabetes Melitus merupakan penyakit yang belum bisa disembuhkan dengan kompikasi yang sangat luas sehingga menjadi masalah yang besar. Komplikasi bisa akut dan kronis yang disebabkan tingginya gula darah maupun rendahnya gula darah. Komplikasi akut berupa koma hipoglikemi, koma ketoasidosis, dan koma hiperosmoler non ketotik yang bisa berakibat fatal dalam waktu singkat. Komplikasi kronis bisa menyerang hampir semua organ vital dengan kecacatan yang menetap.Puasa adalah situasi yang kurang menguntungkan bagi penderita Diabetes mellitus karena bisa terjadi hiperglikemi saat berbuka dan terjadi hipoglikemi menjelang berbuka bila terjadi ketidaksesuaian antara kalori yang dikonsumsi dengan dosis obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah total kalori 24 jam penderita Diabetes Melitus Tipe 2 saat berpuasa di bulan ramadhan dibanding dengan pendertia Diabetes Melitus Tipe 2 saat tidak berpuasa. Penelitian ini adalah penelitian quasi experimental one group pre-test and post-test design.Metode pengambialn sampel dilakukan dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Jumlah sampel yang dibutuhkan dihitung dengan menggunakan perangkat lunak G-power dan dapatkan angka sampel 35 orang. Sampel dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dan menyatakan setuju ikut penelitian. Data kalori didapatkan dengan cara mendatangi rumah penderita dan ix mencatat makanan yang dikonsumsi dalam takaran yang ditentukan. Selanjutnya penderita mencatat sendiri makanan yang dikonsumsi selama 3 hari berturut. Hasil catatan konsumsi makanan dikalikan dengan standart kalori dari Daftar Konversi Bahan Makanan menjadi kalori yang dikonsumsi kemudian dibuat rata-rata. Dari kalori 24 jam yang didapat dipilah berapa kalori yang dikonsumsi saat buka dan saat sahur. Hasil perbedaan kalori puasa dan tidak berpuasa diuji analisis dengan menggunakan t-Test Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kejadian hipoglikemi pada saat puasa 7 orang dari dari 35 orang (20%) sedang saat tidak puasa didapatkan 1 orang dari 35 orang (3). Kalori yang dikonsusi saat berbuka didapatkan 61% dari kalori 24 jam, sedang untuk sahur didapatkan 39%. Hasil diatas menyimpulkan bahwa kejadian hipoglikemi lebih banyak terjadi pada saat puasa dibanding saat tidak berpuasa. Hal ini mungkin disebabkan karena kalori yang dikonsumsi saat sahur rata rata hanya 39% dari ikalori keseluruhan dan juga kemungkinan disebabkan lama puasa di Jember sekitar 14 jam. Kalori yang dikonsumsi saat puasa rata-rata 1250,35 kilokalori dan saat tidak puasa rata-rata 1499,86 kilokalori. Hasil uji t-Test perbedaan kalori saat berpuasa dibanding dengan saat tidak berpuasa didapatkan t-hitung sebesar 3,685 yang lebih besar dari t-tabel sebesar 1,645 untuk derajat kepercayaan α = 5%. Ini berarti kalori penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 saat berpuasa lebih rendah secara bermakna dibanding saat tidak berpuasa. Hal ini kemungkinan disebabkan saat puasa penderita cenderung makan 2 kali sedang saat tidak puasa makan 3 kali. Hasil diatas menguatkan pemahaman bahwa bagi penderita Diabetes Melitus Tipe-2 yang ingin menjalani puasa perlu konsultasi yang intensif dengan dokter dan ahli gizi untuk memastikan bahwa kalori yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhannya dengan jadwal makan yang sesuai dengan kaidah bagi penderita Diabetes Melitus.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092010101055;
dc.subjectDIABETES MELITUS, BERPUASAen_US
dc.titleSTUDI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG BERKUNJUNG DI POLI PENYAKIT DALAM RSD DR SOEBANDI JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record