dc.description.abstract | Penyakit kardiovaskular sampai saat ini merupakan penyakit yang banyak
menyebabkan kematian baik di negara maju maupun negara berkembang seperti
di Indonesia. Obesitas adalah faktor resiko dari penyakit jantung koroner (PJK).
PJK serta aterosklerosis perifer merupakan penyebab mortalitas dan morbiditas
utama pada diabetes. Peningkatan risiko di sebabkan karena kelainan lipid yaitu
hipertrigliseridemia dan hiperkolesterolemia (Elya, 2001). Aterosklerosis adalah
suatu penyakit arteri berukuran besar dan sedang akibat terbentuknya lesi lemak
yang disebut plak ateromatosa pada permukaan dalam dinding arteri. Yang
menjadi cikal bakal ateroslerosis adalah kerusakan endotel vaskular, setelah
kerusakan endotel vaskular terjadi monosit dan lipid yang beredar, mulai
menumpuk di tempat yang mengalami kerusakan. Faktor penting yang
menyebabkan aterosklerosis adalah tingginya konsentrasi kolesterol dalam plasma
darah ditingkatkan oleh beberapa faktor meliputi tingginya lemak jenuh dalam
konsumsi sehari-hari, obesitas dan kurangnya aktifitas fisik dan alkohol (Guyton,
2007). Trigliserida merupakan bentuk asam lemak cadangan utama di jaringan
adiposa. Tingginya kadar trigliserida dikaitkan dengan kejadian obesitas dan
penyakit jantung koroner (Murray, 2003).
Salah satu bahan alam yang bisa dijadikan alternatif dalam mengontrol
kadar lipid adalah pare (Momordica charantia). Salah satu manfaat tanaman ini
yang belum banyak digali adalah efeknya sebagai antilipidemik yang dapat
memperbaiki profil lipid darah (Subahar, 2004). Dari penelitian yang dilakukan
oleh Anila dan Vijayalakshmi (2000), salah satu kandungan dari pare yang diduga
ix
mempunyai efek antilipidemik adalah senyawa flavonoid. Selain itu, pare juga
mengandung beberapa bahan aktif yang diduga dapat menurunkan kadar
kolesterol dalam darah, antara lain niasin (vitamin B3), vitamin C, beta karoten
(pro vitamin A), dan serat. Vitamin C (asam askorbat) yang memiliki efek
membantu reaksi hidroksilasi dalam pembentukan asam empedu sehingga
meningkatkan ekskresi kolesterol. Niasin yang terkandung dalam buah pare
berfungsi untuk menurunkan produksi VLDL di hati sehingga produksi kolesterol
total, LDL, dan trigliserida menurun (Harlinawati, 2006).
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan potensi preventif pare dalam
menurunkan kadar trigliserida serum tikus wistar jantan yang diberi diet
aterogenik. Jenis penelitian ini adalah true experimental laboratories (Pratiknya,
2003) dengan Post Test Only Control Group Design. Pemilihan subjek penelitian
untuk pengelompokan dan pemberian perlakuan dengan menggunakan simple
random sampling (Notoatmodjo, 2002) yang dilakukan selama 60 hari dengan 2
kelompok kontrol, yaitu kontrol negatif (pemberian pur dan aquadest) dan kontrol
positif (pemberian diet aterogenik) serta 3 kelompok perlakuan, yaitu P1
(pemberian diet aterogenik dan ekstrak pare 250 mg/kgbb peroral), P2 (pemberian
diet aterogenik dan ekstrak pare 500 mg/kgbb peroral), dan P3 (pemberian diet
aterogenik dan ekstrak pare 1000 mg/kgbb peroral). Evaluasi kadar trigliserida
dilakukan dengan menggunakan metode reaksi enzimatik. Data hasil penelitian
dianalisis dengan menggunakan uji One Way ANOVA dengan derajat
kemakanaan 95%, dilanjutkan dengan uji Least Significance Difference (LSD).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah pare dapat menurunkan
kadar. Trigliserida yang signifikan pada kelompok P1 dan P2, dan kurang
signifikan pada kelompok P3. | en_US |