Show simple item record

dc.contributor.authorWahyu Yulianingsih
dc.date.accessioned2014-01-20T07:40:02Z
dc.date.available2014-01-20T07:40:02Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM021810401106
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18601
dc.description.abstractSelulosa di alam lebih banyak ditemukan dalam bentuk selulosa kristalin daripada selulosa amorf (Fikrinda et al., 2000). Upaya untuk memperoleh isolat bakteri selulolitik yang dapat dimanfaatkan dalam konversi selulosa alam, maka selain aktivitasnya dalam mendegradasi selulosa amorf isolat bakteri selulolitik juga perlu diuji kemampuannya tumbuh pada substrat yang terdiri dari selulosa kristalin. Kertas saring (filter paper) merupakan salah satu jenis substrat berupa selulosa kristalin yang berikatan dengan lignin membentuk kompleks lignoselulosa yang sulit didegradasi (Wirahadikusuma et al., 1995). Untuk mempelajari isolat bakteri pengurai selulosa dari usus rayap jenis lokal apakah mampu tumbuh pada substrat yang terdiri dari selulosa kristalin, maka dapat diuji secara in vitro dengan menumbuhkannya pada media kertas saring. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi secara morfologi dan reaksi biokimia isolat bakteri selulolitik asal usus rayap yang mampu tumbuh pada media CMC dan kertas saring. Penelitian ini dilakukan dengan cara menguji 14 isolat bakteri selulolitik asal usus rayap pada media CMC dan kertas saring. Uji tersebut dilakukan pada media agar CMC dan kertas saring untuk mengetahui pertumbuhan koloni bakteri tersebut. Uji pertumbuhan populasi sel bakteri pada media cair CMC dan kertas saring cair juga dilakukan untuk mengetahui pola pertumbuhan isolat bakteri tersebut. Karakterisasi dilakukan dengan sistem Manual for the Identification of Medical Bacteria (Cowan dan Stell, 1970), yang meliputi karakterisasi morfologi dan uji biokimia. Karakterisasi morfologi bakteri meliputi pengamatan isolat bakteri baik secara makroskopis maupun mikrokopis. Uji biokimia yang dilakukan meliputi:fermentasi karbohidrat, oksidasi dan fermentasi, katalase, produksi indol, pencairan gelatin, penggunaan sitrat, produksi H2S, hidrolisis pati, dan reduksi nitrat. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa terdapat 13 isolat bakteri selulotik asal usus rayap yang mampu tumbuh dan menggunakan selulosa amorf (CMC) sekaligus juga selulosa kristalin (kertas saring). Isolat-isolat tersebut mampu tumbuh secara aerob pada substrat di luar usus rayap yang berpotensi sebagai penghasil selulase dengan tipe yang aktif menghidrolisis selulosa amorf dan juga selulosa kristalin. Sebanyak 4 isolat bakteri selulolitik dengan kode J1, J7, J13, dan J14 yang memiliki diameter koloni terbesar diuji lebih lanjut pertumbuhan populasinya pada media cair CMC dan kertas saring. Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa isolat-isolat tersebut dapat tumbuh dengan baik pada media cair, sama seperti pada media padatnya. Hasil karakterisasi secara morfologi dan biokimia menunjukkan bahwa isolat J1, J13, dan J14 memiliki karakteristik yang mirip dengan genus Enterobacter, sedangkan untuk isolat J7 memiliki karakteristik yang mirip dengan genus Bacillus.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries021810401106;
dc.subjectBAKTERI SELULOLITIK PADA MEDIA CMC DAN KERTAS SARING (IN VITRO)en_US
dc.titleUJI PERTUMBUHAN ISOLAT BAKTERI SELULOLITIK PADA MEDIA CMC DAN KERTAS SARING (IN VITRO) SERTA KARAKTERISASINYA SECARA MORFOLOGI DAN BIOKIMIAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record