ADMINISTRASI PEMBAYARAN KREDIT PRODUK POCARI SWEAT DARI AGEN DI U.D MEGA DISTRINDO
Abstract
Dari hasil kegiatan Praktek Kerja Nyata yang telah dilakukan pada UD. Mega
Distrindo dapat disimpulkan sebagai berikut:
5.1 umum prosedur administrasi penjualan produk minuman ringan Pocari Sweat dilakukan
dalam beberapa tahapan antara lain:
a. Penjualan tunai
Dalam prosedur ini sales kanvass dan spreader mengunjungi outlet/toko yang biasa
membeli dan mengunjungi outlet/toko yang masih belum jadi pelanggan, sehingga
tertarik untuk membeli produk Pocari Sweat. Sales melakukan transaksi jual-beli
secara tunai di tempat outlet/toko dengan. Sales memberikan nota tunai sesuai dengan
kuantitas dan ukuran produk sesuai dengan yang barang yang telah dijual.
b. Penjualan kredit, prosedur administrasinya melalui beberapa tahapan yaitu:
1. Pengorderan barang
Modern Outlet mengorder barang melalui sales T. O (taking Order), yang kemudian
diteruskan ke bagian gudang untuk disiapkan barang yang telah dipesan.
2. Pengiriman barang
Pengiriman barang dilakukan setelah dilakukan pengecekan oleh bagian gudang yaitu
menyesuaikan barang yang telah dipeasn dengan barang yang keluar dari gudang.
Droper bertugas mengirim barang tersebut ke modern outlet/toko yang memesan.
3. Pencatatan piutang
Nota kredit yang dipegang oleh oleh sales kemudian diserahkan kepada bagian
administrasi yaitu faktur. Bagian faktur mencatatnya sebagai piutang UD. Mega
Distrindo. Data piutang diinput harian maupun periodik.
4. Penagihan
Saat piutang telah jatuh tempo, sales akan mengambil nota kredit dari bagian faktur
untuk ditagihkan ke Outlet/toko yang mempunyai hutang. Jika uangnya sudah
dibayarkan , selanjutnya diserahkan ke kasir.
Berikut alur penjualan pada UD. Mega Distrindo
1. Dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam kegiatan penjualan adalah:
a. Surat Permintaan Barang (SPB)
Dokumen ini biasanya dibuat oleh sales T. O (taking Order) yang digunakan sebagai
permintaan barang kepada kepala gudang setelah diotorisasi oleh manajer operasional.
b. Bukti Pengeluaran Barang (BPB)
Dokumen ini digunakan sebagai bukti pengeluaran barang dari gudang . BPB dibuat oleh
kepala gudang agar kepala gudang dan helper bisa menyiapkan jenis barang dengan
jumlah barang yang tercantum di dalamnya.
c. Faktur
Dokumen ini dibuat oleh sales saat melakukan pengiriman ke modern outlet dengan
ditandatangi oleh sales dan sales tersebut. Faktur merupakan dasar pencatatan timbulnya
piutang akibat transaksi penjualan kredit.
d. Nota Penjualan Tunai
Nota digunakan oleh sales kanvass dan sales spreader, karena kebanyakan hanya
melayani dalam jumlah sedikit. Biasanya outlet-outlet tertentu menggunakan nota gantung
dalam transaksinya. Outlet melakukan pembelian secara kredit, setelah jatuh tempo
mereka membayar sekaligus mengambil barang lagi.
2. Pencatan yang diperlukan dalam penjualan kredit adalah:
a. Jurnal Penjualan
Catatan ini digunakan untuk mencatat penjualan kredit secara periodik.
Piutang XX
Penjualan XX
b. Nota Tunai
Nota ini dibuat oleh sales saat melakukan transaksi baik tunai maupun kredit yang
nantinya di setorkan kepada bagian kasir. Jumlah uang yang disetor harus sesuai dengan
nota tunai. Sedangakan nota kredit diserahkan kepada bagian faktur untuk dibukukan
sebagai piutang.
c. Kartu Gudang
Catatan ini dibuat oleh bagain gudang saat pengeluaran barang berdasarkan SPB dan
BPB atas barang-barang yang akan dikirim ke outlet dan juga penjualn tunai sesuai
dengan barang yang dibawa oleh sales.
d. Kartu rencana dan realisasi kunjungan
Catatan ini dibuat oleh sales sebagai laporan penjualan harian.
Collections
- DP-Company Management [469]