Show simple item record

dc.contributor.authorAminah
dc.date.accessioned2013-11-30T00:18:51Z
dc.date.available2013-11-30T00:18:51Z
dc.date.issued2013-11-30
dc.identifier.nimNIM092210101046
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1842
dc.description.abstractAntibiotik adalah bahan obat yang memegang peranan penting dalam menanggulangi penyakit infeksi di Indonesia. Antibiotika yang strukturnya mengandung cincin β-Laktam banyak dikembangkan untuk pengobatan infeksi bakteri. Amoksisilin merupakan salah satu antibiotik yang memiliki struktur cincin βLaktam yang aktif melawan bakteri gram-positif dan gram-negatif baik pada manusia atau pun hewan. Kadar amoksisilin dalam produk harus dijamin tepat untuk mempertahankan mutu sesuai yang diinginkan produsen sehingga pengawasan mutu perlu dilakukan. Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan dalam penetapan kadar amoksisilin dalam sediaan tablet, namun metode yang sederhana dan cepat adalah metode NIR yang dikombinasikan dengan metode statistik multivariat Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap secara berurutan. Tahap yang dilakukan adalah pengambilan sampel untuk training set dan test set yang kemudian dilakukan preparasi dengan ditimbang, digerus, diayak dengan ayakan B-60, lalu diletakkan pada pot berlabel. Sampel tersebut discan dengan NIR dan sebagai metode pembanding digunakan metode spektrofotometer UV-Vis. Pada metode spektrofotometer UV-Vis dilakukan validasi metode analisis meliputi linieritas, batas deteksi dan batas kuantitasi, presisi, serta akurasi, yang kemudian dilanjutkan dengan penetapan kadar amoksisilin dalam sediaan tablet. Tahap selanjutnya yaitu pembentukan model kualifikasi dengan LDA dan kalibrasi dengan PLS. Model kualifikasi dibentuk ix dari 20 sampel tablet amoksisilin kalibrasi sebesar 0.9900061 dan R 2 validasi sebesar 0.9888798. Nilai galat yang ditampilkan adalah nilai RMSEC sebesar 0,4128753 dan RMSECV sebesar 0,4358638. Model kualifikasi dan kalibrasi yang terbentuk tersebut, kemudian dilakukan validasi dengan leave one out cross validation 2 dan RMSEP. Pada validasi LOOCV didapatkan parameter R sebesar 0.9960 dan nilai RMSEP sebesar 0,229. Sedangkan pada validasi 2-fold cross validation didapatkan nilai R 2 sebesar 0,990 dan nilai RMSEP sebesar 0,907. Tahap terakhir adalah pengaplikasian metode NIR pada sampel di pasaran. Seluruh sampel yang diuji pada model klasifikasi didapatkan % akurasi mencapai 100% yang berarti tak satu pun dari sampel yang terprediksi salah. Pada model kalibrasi menunjukkan bahwa % rekoveri sampel berada pada rentang 101,500111,509. Hal tersebut berarti semua sampel yang dianalisis memenuhi rentang yang telah ditentukan oleh USP yaitu 90-120%. Hasil prediksi dengan metode NIR kemudian dibandingkan dengan hasil metode spektrofotometri UV-Vis. Setelah dilakukan analisis statistik “Uji T Dua Sampel Berpasangan” diketahui bahwa tidak ada perbedaan bermakna pada kadar sampel yang ditetapkan dengan kedua metode tersebut.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092210101046;
dc.subjectamoxicillin, chemometric, near-infrared spectroscopyen_US
dc.titlePENETAPAN KADAR AMOKSISILIN DALAM SEDIAAN TABLET DENGAN METODE NEAR-INFRARED DAN KEMOMETRIKen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record