Show simple item record

dc.contributor.authorUlil Abshor
dc.date.accessioned2014-01-20T06:08:28Z
dc.date.available2014-01-20T06:08:28Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM032010101052
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18351
dc.description.abstractTelah dilakukan suatu "Observational study" untuk mengetahui jenis ketulian dan tingkat ketulian pada nelayan penyelam di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember pada bulan September 2006. Tujuannya untuk memperoleh gambaran gangguan pendengaran pada nelayan penyelam tradisional di Kecamatan Puger. Materi dan metode: sampel adalah nelayan penyelam yang tergabung dalam Forum Komunikasi Nelayan (FKN), laki-laki, berumur 15-40 tahun, aktif menyelam lebih dari 3 tahun, kedalaman lebih dari 1.5 meter, frekuensi menyelam minimal 3 kali per minggu. Gangguan pendengaran diukur dengan Audiotimpanometer. Hasil: Kami menemukan diantara 16 penyelam, kelainan pendengaran sebanyak 11 penyelam (68,9 %), sedangkan 5 penyelam (31,1 %) memiliki pendengaran normal, Penyelam dengan gangguan tuli konduksi dengan pembedaan telinga kanan dan kiri, tuli konduksi telinga kanan 0% sedangkan telinga kiri 1 penyelam (6.25%), tuli sensorineural telinga kanan 7 penyelam (43.75%) sedangkan telinga kiri 4 penyelam (25%), tuli campuran telinga kanan 1 penyelam (6.25%) sedangkan telinga kiri 2 penyelam (12.5%). Pada pemeriksaan tingkat ketulian berdasarkan pembagian telinga kanan dan kiri didapatkan hasil: Telinga kanan, 8 penyelam normal (50%), 4 penyelam SNHL ringan (25%), 3 penyelam SNHL ringan-sedang dan sisanya 1 penyelam (6.25%) tuli campuran sedang-berat. Telinga kiri, 9 penyelam normal (56.25%), 2 penyelam masing-masing SNHL ringan dan ringan-sedang (12.5%), sedangkan 1 penyelam masing-masing untuk tuli campuran tingkat sedang dan sedang-berat serta tuli konduksi (6.25%). Pada pemeriksaan otoskop untuk melihat membran timpani didapatkan 10 penyelam dengan membran timpani intak (62.5%), perforasi 3 penyelam (18.75%) dan restricted 3 penyelam (18.75%) dengan prosentase yang sama untuk telinga kanan dan kiri. Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data dan pembahasan adalah adanya pengaruh barotrauma auris terhadap gangguan pendengaran pada nelayan penyelam di Kecamatan Puger Kabupaten Jember.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries032010101052;
dc.subjectBarotrauma Aurisen_US
dc.titlePENGARUH BAROTRAUMA AURIS TERHADAP GANGGUAN PENDENGARAN PADA NELAYAN PENYELAM DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record