Show simple item record

dc.contributor.authorSiti Faizah
dc.date.accessioned2014-01-20T06:00:01Z
dc.date.available2014-01-20T06:00:01Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM061810401120
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18317
dc.description.abstractPollard merupakan limbah penggilingan dari gandum menjadi terigu (Siregar, 1994) yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak (Ensminger, 1961) karena kaya dengan protein, lemak, mineral dan vitamin-vitamin meskipun banyak mengandung polikasarida struktural. Kandungan karbohidrat pollard tinggi yaitu antara 58,8% - 66,2%; protein kasar 19,66%; serat kasar 6,84% dan lemak kasar 4,8% (Sujadmiko, 2008). Kandungan serat kasarnya yang tinggi menyebabkan tingkat kecernaan pada pakan ternak unggas rendah (Pomeranz et al., 1977), sehingga perlu upaya untuk meningkatkan nilai nutrisi dan kecernaan pollard, dengan peningkatan protein terlarut dan penurunan kandungan serat. Proses fermentasi ini menggunakan kapang yang mempunyai kemampuan menghidrolisis kandungan pada pollard menjadi bahan pakan yang kualitas nutrisinya baik, yaitu A. niger dan R. oryzae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan gula reduksi dan protein terlarut pada pollard, setelah difermentasi oleh A. niger dan R. oryzae serta membandingkan kandungan gula reduksi dan protein terlarut hasil fermentasi keduanya. Metode penelitian meliputi (i) Perhitungan Kepadatan Spora, (ii) Uji Aktivitas CMC-ase, (iii) Uji Aktivitas Protease, (iv) Pengukuran Kadar Gula Reduksi, dan (v) Penentuan Kadar Protein Terlarut. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap faktorial yang akan dianalisis dengan Uji Anava satu arah dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil uji kadar gula reduksi dan protein terlarut terhadap hasil degradsi pollard oleh A. niger dan R. oryzae, menunjukkan bahwa kedua kapang tersebut mampu meningkatkan kadar gula reduksi dan protein terlarut pollard. Kadar gula reduksi tertinggi diperoleh pada hari ke-1, yaitu 39,1 mg/ml untuk A. niger, dan 41,18 mg/ml untuk R. oryzae. Sedangkan kadar protein terlarut tertinggi A. niger diperoleh pada hari ke-4, yaitu 2,31 mg/ml dan kadar protein terlarut tertinggi R. oryzae diperoleh pada hari ke-5, yaitu 1,98 mg/ml. Hasil uji Duncan taraf 5%, menunjukkan bahwa kadar gula reduksi R. oryzae (22,48 mg/ml) lebih tinggi dan berbeda nyata dengan A. niger (14,72 mg/ml), namun kadar protein terlarut yang dihasilkan kedua kapang tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061810401120;
dc.subjectREDUKSI DAN PROTEIN TERLARUTen_US
dc.titleKADAR GULA REDUKSI DAN PROTEIN TERLARUT DALAM POLLARD HASIL PERTUMBUHAN Aspergillus niger DAN Rhizopus oryzaeen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record