Show simple item record

dc.contributor.authorRandy Dwi Saputra
dc.date.accessioned2014-01-20T05:36:16Z
dc.date.available2014-01-20T05:36:16Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM040810201191
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18247
dc.description.abstractManajemen aset dan kewajiban merupakan salah satu alat dalam pengelolaan aspek keuangan perusahaan. Dengan mengaplikasikan manajemen aset dan kewajiban, manajer perusahaan dapat menentukan struktur neraca yang optimal dan dapat mendukung tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Sehingga, nilai dari setiap komponen-komponen pembentuk neraca dapat ditentukan yang tentu saja berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain baik nilai maupun prosentasenya. Perusahaan dengan karakteristik yang berbeda, sangat mungkin membutuhkan manajemen aset dan kewajiban yang berbeda walaupun beroperasi pada pasar dan kondisi yang relatif sama. Keadaan inilah yang terjadi pada dua perusahaan pertambangan PT. Aneka Tambang Tbk. dan PT. ATPK Resources Tbk., dimana kedua perusahaan tersebut mengalami kinerja keuangan yang berbeda walaupun beroperasi pada negara, sub sektor, dan pasar yang sama. Kinerja berbeda tersebut dapat terlihat dari aspek profitabilitas dimana PT. Aneka Tambang Tbk. berhasil mendapatkan laba dan PT. ATPK Resources mengalami kerugian dalam kondisi sektor pertambangan yang sangat baik. Manajemen aset dan kewajiban dilakukan dengan menentukan komposisi neraca yang paling ideal bagi tujuan yang ditetapkan perusahaan, karena itu, ada banyak komponen yang harus dipertimbangkan dalam menentukan komposisi tersebut. Hal ini disebabkan, menentukan nilai dari satu komponen neraca pasti akan berpengaruh terhadap nilai dari komponen neraca yang lain. Dan pengaruh antara berbagai komponen neraca tersebut dapat bersifat positif, atau negatif dimana jika manajer memutuskan untuk menambah nilai suatu komponen dapat mengurangi nilai dari komponen yang lain. Untuk menentukan kombinasi komponen neraca yang ideal ini dapat menggunakan model goal programming, sehingga dapat diketahui kombinasi berbagai komponen neraca yang ideal dan mengetahui pengaruh yang terjadi terhadap satu komponen bila dilakukan perubahan terhadap komponen yang lain. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa kedua perusahaan harus memperhatikan aspek profitabilitas dalam pengelolaan perusahaan walaupun dengan kondisi dan alasan yang berbeda. Bagi PT. Aneka Tambang, memperhatikan ketercapaian profitabilitas dilakukan agar perusahaan tetap memiliki sumber dana yang dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban atas biaya yang timbul karena hutang yang dilakukan perusahaan. Hal ini disebabkan PT. Aneka Tambang memiliki total hutang perusahaan yang sangat besar, sehingga diikuti dengan biaya bunga yang besar pula. Sedangkan bagi PT. ATPK Resources Tbk., memperhatikan aspek profitabilitas bertujuan agar perusahaan dapat memperbaiki kinerja keuangannya. Melakukan prioritas terhadap aspek profitabilitas dapat dilakukan dengan mengurangi tingkat likuiditas perusahaan yang terlalu besar, sehingga dana yang dimiliki dapat digunakan untuk kegiatan investasi lain yang menguntungkan bagi perusahaan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries040810201191;
dc.subjectASSET AND LIABILITY MANAGEMENTen_US
dc.titleASSET AND LIABILITY MANAGEMENT PADA PT. ANEKA TAMBANG Tbk. DAN PT. ATPK RESSOURCES Tbk. ASSET AND LIABILITY MANAGEMENT PADA PT. ANEKA TAMBANG Tbk. DAN PT. ATPK RESSOURCES Tbk. ASSET AND LIABILITY MANAGEMENT PADA PT. ANEKA TAMBANG Tbk. DAN PT. ATPK RESSOURCES Tbk.en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record