dc.description.abstract | Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
(Pudjaatmaka, 1979). Minyak jarak (
Jatropha curcas L.) merupakan minyak nabati
non-pangan yang berpotensi sebagai biofuel. Perengkahan katalitik minyak nabati
dengan katalis SiO
2
/Al
2
O
pada suhu 450 °C menghasilkan biogasoline dan biodiesel
dengan berat molekul lebih rendah daripada perengkahan minyak bumi (Pioch et. al
dalam Ma, 1999). Kelebihan biofuel merupakan sumber daya alam terbarukan
(Demirbas, 2002), terurai secara alami, tidak mengandung senyawa aromatik dan
sulfur, serta mengurangi emisi racun dan materi partikulat (Prakash, 1998),
sedangkan kelemahannya adalah viskositas tinggi dan volatilitas rendah (Ma, 1999).
3
Banyak cara yang dilakukan dalam menurunkan viskositas dan menaikkan
volatilitas
biofuel untuk menghindari terbentuknya getah dan kokas pada dinding
mesin, diantaranya adalah mencampur 25 %
biofuel dengan 75 % bahan bakar dari
minyak bumi (
dilution), mikroemulsi dengan alkohol rantai pendek (metanol atau
etanol) (Schuchardt, 1998), transesterifikasi (Khan, 2002), serta modifikasi proses
konversi melalui metilesterifikasi dan perengkahan karena bebas gliserol serta
diperoleh produk yang lebih volatil dan rendah viskositas (Nabetani, 2006).
Yang berperan dalam perengkahan katalitik adalah situs asam (Oudejans,
1984). Keuntungan zeolit sebagai pengemban karena memiliki struktur berpori dan
luas permukaan spesifik tinggi (Handoko, 2001). Impregnasi logam ke dalam pori
zeolit dapat mempengaruhi keasaman dan ukuran pori katalis (Nurcahyo, 2005).
iii
Fischer-Tropsch (1925) memanfaatkan Ni (nickel) dan Co (cobalt) sebagai katalis
dalam reaksi pembentukan senyawa hidrokarbon pada industri bahan bakar motor
(Hagen, 2006). Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui karakter katalis
Ni(II)Co(II)/H
NZA yang meliputi rasio Si/Al, keasaman, luas permukaan spesifik,
rata-rata jejari pori, dan volume total pori, dan (2) mengetahui aktivitas katalis
Ni(II)Co(II)/H
5
NZA dalam perengkahan katalitik metil ester jatropha. Hasil
penelitian diharapkan menjadi sumber informasi mengenai (1) pemanfaatan minyak
jarak (
J. curcas L.) sebagai sumber daya alam terbarukan untuk alternatif bahan bakar
5
cair, (2) pemanfaatan material kristal padat berpori zeolit alam sebagai pengemban
logam setelah diaktivasi untuk meningkatkan aktivitas dan selektivitas dalam reaksi
perengkahan katalitik, (3) bahan kajian penelitian dalam kimia katalis dan industri.
Preparasi katalis dilakukan melalui aktivasi zeolit alam, meliputi proses
dealuminasi dengan HCl (Trisunaryanti
et. al, 1996) dan hidrotermal (Hamdan, 1992;
Barrer and Makki, 1982), perlakuan panas (Dyer, 1988), kalsinasi, oksidasi, serta
modifikasi impregnasi kation Ni
2+
dan Co
2+
. Aktivitas katalitik dilakukan terhadap
metil ester jatropha dalam reaktor “
flow fixed bed” pada suhu 450 °C menggunakan
pengumpan butanol dan gas nitrogen sebagai pembawa. Produk perengkahan katalitik
dikarakterisasi dengan kromatografi gas.
Impregnasi campuran Ni(II) dan Co(II) dalam H
NZA dapat meningkatkan
keasaman katalis dan rata-rata jejari pori. Tetapi menurunkan luas permukaan spesifik
dan volume total pori. Katalis H
5
viii
5
NZA memiliki aktivitas katalitik tertinggi
94,9798%, sedangkan aktivitas katalitik dengan impregnasi Ni(II) dan Co(II) terbesar
diperoleh pada penggunaan katalis 50%Ni-50%Co/H
NZA sebesar 90,6284%.
Konsentrasi Co(II) terimpregnasi tertinggi pada katalis 25%Ni-75%Co/H
5
NZA
meningkatkan aktivitas katalitik pada t
R
2,500-5,000 sebesar 14,5398% | en_US |