Show simple item record

dc.contributor.authorIMA CAHYANI
dc.date.accessioned2014-01-20T01:03:12Z
dc.date.available2014-01-20T01:03:12Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM031810201036
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17871
dc.description.abstractMineral logam merupakan mineral yang mengandung satu jenis logam atau beberapa asosiasi logam. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan mineral logam adalah metode geolistrik dengan melihat sifat konduktivitas listrik dari mineral logam tersebut. Metode geolistrik resistivitas bertumpu pada analisa distribusi resistivitas batuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan penampang lintang mineral logam yang berasosiasi dengan sifat kelistrikannya dalam 2 dimensi dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Dipole-dipole di daerah Baban, Kecamatan Silo Kabupaten Jember . Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2007 di daerah Baban, Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan resistivty meter. Lintasan yang diambil sebanyak 5 lintasan dengan panjang lintasan yang berbeda. Spasi elektroda C2 dan C1 adalah 50 meter, P1 dan P2 adalah 50 meter dan untuk C1 dan P1 adalah n × 50 meter. Pengambilan lintasanlintasan ini didasarkan pada kebutuhan dan kondisi lokasi penelitian. Dari lintasanlintasan yang diambil diharapkan dapat mewakili seluruh daerah lokasi penelitian. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran adalah nilai arus (I), tegangan (V) dan jarak spasi (n). Dari data tersebut kemudian dilakukan perhitungan yang diolah dengan menggunakan persamaan K=n(n+1)(n+2) πa dan 10 K ∆ I V =ρ untuk menentukan nilai faktor geometri ( K) sehingga diperoleh nilai resistivitas semu (ρ). Data pengukuran dan perhitungan yang telah didapatkan, kemudian diinversi dengan menggunakan software Res2dinv untuk memperoleh penampang resistivitas sebenarnya dalam bentuk 2 dimensi. Interpretasi terhadap kandungan mineral logam dapat dilihat dari keadaan struktur lapisan bawah permukaan yang ditunjukkan pada gambar hasil inversi 2D. Lapisan yang memiliki potensi mineral logam akan menunjukkan nilai resistivitas batuan yang berbeda dibandingkan dengan keadaan batuan yang lain. Karena mineral logam bersifat konduktif maka anomali yang dicari adalah nilai resistivitas yang rendah. Nilai resistivitas yang diasosiasikan sebagai mineral logam di daerah ini adalah nilai resistivitas di bawah 20 Ωm. Nilai ini diambil berdasarkan penelitian Astutik (2007) tentang suvei geolistrik untuk menentukan potensi sumber daya mineral di daerah Silo Kabupaten Jember. Mineral logam di daerah Baban merupakan mineral logam yang berasosiasi dengan Sulfur (sulfida) hal ini berdasarkan pernyataan Soeharto (1989). Dilihat dari gambar penampang lintang nilai resistivitas bawah permukaan di daerah Baban, Kecamatan Silo Kabupaten Jember dapat diperoleh bahwa terdapat kandungan mineral logam di daerah ini. Mineral logam ini berada di lintasan 1, lintasan 2, lintasan 3 ,lintasan 4 dan lintasan 5. Keberadaan mineral logam ini tidak berada di satu titik tetapi tersebar di sepanjang lintasan mulai dari permukaan sampai pada kedalaman 85 meter.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031810201036;
dc.subjectMETODE GEOLISTRIKen_US
dc.titleAPLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2D KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE PADA DAERAH POTENSI SUMBER DAYA MINERAL LOGAMen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record