Show simple item record

dc.contributor.authorKRISTIAN PABINTAN
dc.date.accessioned2014-01-20T00:44:00Z
dc.date.available2014-01-20T00:44:00Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM001810401085
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17817
dc.description.abstractProtococcus sp. merupakan anggota divisi alga hijau (Chlorophyta) yang umumnya tersusun atas koloni-koloni. Kumpulan sel atau koloni dari Protococcus sp. biasanya terdiri dari 4, 8, 16, 32 sel atau lebih. Sel Protococcus sp. memiliki dinding sel tebal dari selulosa tanpa selubung gelatin, kloroplas berukuran besar mengandung klorofil a, dan b. Selnya berdiameter tidak lebih dari 20 µm sehingga termasuk kategori mikroalga. Protococcus sp. memiliki beberapa peranan penting bagi manusia dan lingkungan Protococcus sp. mengandung asam urnat yang berfungsi sebagai antibiotik untuk menghalangi pertumbuhan Mycobacterium, mengobati kanker pada tanaman tomat, dan menghancurkan virus pada tanaman tembakau. Selain itu, Protococcus yang bersimbiosis dengan fungi merupakan sumber makanan bagi siput, serangga, dan rusa.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan panjang hari terhadap laju pertumbuhan Protococcus sp. pada intensitas cahaya 5000 lux (I1) dan 10000 lux (I2) dengan perlakuan panjang hari (L:D)= 8:16 (L1), 16:8 (L2), dan 12:12 (L3). Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Ekologi jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Jember. Pelaksanaannya dimulai bulan Maret sampai April 2007. Penelitian ini disusun dengan menggunakan pola Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari dua faktor yaitu intensitas cahaya dan panjang hari. Metode perlakuan kombinasi dua faktor yaitu, I1L1, I1L2, I1L3, I2L1, I2L2, dan I2L3, masing-masing perlakuan dengan tiga kali ulangan. Kultur dipelihara selama empat puluh hari dan densitas biakan dihitung setiap empat hari sekali. Analisa data dilakukan dengan menghitung laju pertumbuhan, dan untuk mengetahui pengaruh faktor kombinasi dilakukan uji analisa varian (ANOVA). ANOVA akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 1% pada faktor yang memiliki beda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada intensitas cahaya 5000 lux dan 10000 lux dengan perlakuan panjang hari L:D= 8:16, 16:8, dan 12:12, Protococcus sp. mampu tumbuh dengan baik. Namun hasil analisis varian untuk perlakuan menggunakan dua macam intensitas cahaya tersebut menunjukkan bahwa laju pertumbuhan Protococcus sp. tidak berbeda nyata. Sedangkan hasil analisis varian untuk tiga macam perlakuan panjang hari menunjukkan bahwa laju pertumbuhan Protococcus sp. berbeda nyata pada tiga perlakuan tersebut. Pada uji BNT 1% untuk faktor panjang hari diperoleh hasil bahwa perlakuan panjang hari paling baik adalah perlakuan L1 (16:8). Hasil analisis varian untuk faktor kombinasi (intensitas cahaya dan panjang hari) tidak berbeda nyata pada semua perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada intensitas cahaya 5.000 lux dan 10.000 lux dapat digunakan untuk meningkatkan laju pertumbuhan Protococcus sp. dalam skala laboratorium. Sedangkan lama penyinaran 16:8 kondisi yang paling baik untuk menumbuhkan Protococcus sp. dibandingkan 12:12 dan 8:16. Namun demikian semua kombinasi perlakuan lama penyinaran dan intensitas cahaya tidak menunjukkan pengaruh yang nyata dalam meningkatkan laju pertumbuhan Protococcus sp.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries001810401085;
dc.subjectINTENSITAS CAHAYAen_US
dc.titlePENGARUH PANJANG HARI DAN INTENSITAS CAHAYA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN Protococcus sp. PADA MEDIUM AIR DALAM KEMASANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record