dc.description.abstract | Asma merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, baik di negara maju
maupun di negara-negara sedang berkembang (Tampubolon, 1999). Menurut WHO,
sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini
terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia, prevalensi
asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2–5 % penduduk Indonesia
menderita asma (Depkes, 2009). Risiko terjadinya asma merupakan interaksi antara
faktor pejamu dan faktor lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik
penderita yang meliputi usia, jenis kelamin, Indeks Massa Tubuh, dan tingkat
pendidikan dengan derajat klinis asma pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Paru
Jember.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain studi cross
sectional. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
consecutive sampling, setiap pasien yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan
dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu (Budiarto, 2004). Proses pengambilan
sampel dilakukan pada bulan Januari – Februari 2011 di poli asma Rumah Sakit Paru
Jember. Variabel bebas adalah usia, jenis kelamin, Indeks Massa Tubuh, dan tingkat
pendidikan. Variabel terikat adalah derajat klinis asma. Analisis data menggunakan
uji Chi-Square.Jumlah respoden adalah 20 orang yang terdiri atas asma intermitten 8
orang (40%), asma persisten ringan 9 orang (45%), asma persisten sedang 2 orang
(10%), dan asma persisten berat 1 orang (5%). Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia
(p=0,029), dan jenis kelamin (p=0,013) dengan derajat klinis asma. Tidak ada
hubungan antara Indeks Massa Tubuh (p=0,881), dan tingkat pendidikan (p=0,537)
dengan derajat klinis asma. | en_US |