dc.description.abstract | 1. Unit Simpan Pinjam mengelola pengawasan piutang dimulai dari
permohonan piutang yang diajukan oleh anggota sampai pelunasan oleh
anggota. Untuk kelancaran dan ketaatan dalam pembuatannya maka
dibuat dengan menggunakan komputer.
2. KOPEGTEL Camar Jember memberikan pinjaman kepada anggotanya
dengan mempertimbangkan beberapa faktor yaitu jumlah dana yang
tersedia di kas, jumlah pinjaman yang diajukan, sisa angsuran dan alasan
kebutuhan pinjaman.
3. Dalam pelaksanaan prosedur pemberian pinjaman diperlukan suatu kerja
sama yang baik antar bagian yaitu bagian simpan pinjam, bagian
akuntansi, pengurus, kasir dan peminjam sendiri.
4. Prosedur permohonan dan realisasi pinjaman pada KOPEGTEL Camar
Jember yaitu peminjam mengisi Formulir Permohonan Pinjaman dan
memberikannya kepada Unit Simpan Pinjam, kemudian Unit Simpan
Pinjam menerima formulir permohonan pinjaman lalu diserahkan ke
pengurus. Pengurus menerima formulir pinjaman dan mempertimbangkan
pinjaman yang diajukan, jika tidak disetujui maka FPP diserahkan
kembali kepada bagian Simpan Pinjam untuk mengkonfirmasinya pada
peminjam bahwa permohonannya tidak disetujui karena alasan tertentu.
Dan jika disetujui FPP dikirim ke bagian kasir. Kemudian kasir membuat
Bukti Pengeluaran Kas (BPK)/ Bukti Kas Keluar (BKK) rangkap 4 dan
menyerahkannya ke bagian Simpan Pinjam (SP), Akuntansi, sebagai
arsip kasir dan pada peminjam sendiri. Bagian akuntansi menerima BPK
dari kasir dan membukukannya ke dalam jurnal pengeluaran kas, setelah
itu memasukkannya ke dalam buku bantu piutang. Bagian SP menerima
BPK dan memasukkannya ke dalam buku bantu simpan pinjam lalu
membuat DPP dan diarsip sesuai tanggal. Sedangkan peminjam menerima
BKM lembar ke-3 dan sejumlah uang pinjaman yang telah diajukan.
5. Prosedur pelunasan pinjaman pada KOPEGTEL Camar Jember adalah
sebagai berikut:
a. Prosedur Pelunasan Piutang Via Potong Gaji
Unit Simpan Pinjam membuat Daftar Rincian Potongan Piutang
(DRPP) dan diserahkan ke pengurus. Pengurus memeriksanya
kemudian diserahkan kepada unit simpan pinjam, lalu bagian Simpan
Pinjam menerima DRPP rangkap 4 dari pengurus yang diserahkan
kepada kasir, akuntansi, peminjam dan SDM KOPEGTEL. SDM
KOPEGTEL menerima DRPP dan mengirim uang potongan simpanan
pada Bank dan langsung mentransfer kerekening KOPEGTEL dengan
mengisi dan menandatangani slip rangkap 2 dan Bank mengirim bukti
pada bagian simpan pinjam (SP). SP menyerahkan bukti-bukti transfer
pada kasir dan diserahkan pada bagian akuntansi untuk dijurnal dalam
penerimaan kas, dan peminjam menerima DRPP dari SP.
b. Prosedur Pelunasan Pinjaman Via Kas
Peminjam datang untuk melakukan pelunasan pinjaman. Unit SP
menerima uang dan mengisi Bukti Pelunasan/ Restitusi Angsuran
(BPRA) lalu mengirimnya ke bagian kasir, kemudian kasir mengisi
BKM rangkap 4 untuk bagian akuntansi, SP, peminjam dan untuk
arsip kasir, dan juga mengirim BPRA pada bagian akuntansi dan
mengarsipnya sesuai tanggal, kemudian mengisi buku bantu piutang.
Peminjam menerima BPRA dan BKM lembar ke-4.
6. Prosedur pembayaran simpanan pada KOPEGTEL Camar Jember adalah
sebagai berikut:
a. Prosedur pembayaran simpanan pokok.
Anggota baru datang ke bagian simpan dengan menyerahkan foto copy
KTP. Unit simpan pinjam membuat Daftar Rincian Simpanan (DRS)
dan menerima uang beserta KTP, lalu mencatatnya kedalam buku
simpanan, dan menyerahkan DRS beserta uang ke bagian SDM,
kemudian bagian SDM mentransfer uang tersebut ke Bank dengan
mengisi slip rangkap 2. Bank langsung mentransfer uang tersebut ke
rekening KOPEGTEL dan mengirim bukti transfer ke unit simpan
pinjam. Setelah itu unit simpan pinjam membuat kitir dan diserahkan
kepada anggota baru.
b. Prosedur pembayaran simpanan wajib dan simpanan manasuka.
Unit simpan pinjam membuat DRPS dan mengirmkannya ke bagian
SDM. Bagian SDM langsung mengikut sertakan dalam potongan gaji
masing-masing anggota kemudian mengirimkannya ke Bank. Bank
langsung mentransfer uang ke rekening KOPEGTEL dan mengirim
bukti transfer ke unit simpan pinjam, kemudian membuat kitir dan
diserahkan kepada anggota.
7. Prosedur penarikan simpanan pada KOPEGTEL Camar Jember,yaitu
anggota datang kebagian simpan pinjam (SP), bagian SP membuat
Formulir Evaluasi Simpanan rangkap 2 dan menyerahkannya kebagian
kasir.kasir menerima dan membuat BKK rangkap 4 untuk bagian
akuntansi, kasir, simpan pinjam, dan anggota serta mengeluarkan uang
dan mengirimkannya kebagian simpan pinjam. Bagian akuntansi
mengarsip BKK dan membuat jurnal pengeluaran kas dan mengisi buku
bantu piutang. Bagian simpan pinjam menerima BKK dan Formulir
Evaluasi Simpanan beserta uang dan diserahkan kepada anggota.
8. Kelebihan dan kekurangan prosedur akuntansi simpan pinjam yaitu:
Kelebihan prosedur akuntansi simpan pinjam:
1. Kopegtel Camar Jember pada dasarnya sudah melakukan prosedur
akuntansi Simpan pinjam dengan cukup baik bila dinilai menurut
unsur-unsur pengendalian internal, baik dalam hal pemisahan
tanggung jawab fungsional secara tegas.
2. Pelaksanaan kerja yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi
setiap unit organisasi.
3. Serta karyawan yang berkualitas, dengan artian karyawan yang
melaksanakan prosedur akuntansi dan simpan pinjam
berpendidikan S1 dan sesuai dengan tanggung jawab yang
dipikulnya.
Kelemahan prosedur akuntansi simpan pinjam:
1. Prosedur pelunasan piutang via kas mempunyai kelemahan bahwa
pelunasan pinjaman bisa terjadi tunggakan.
2. Nomor dan tanggal bukti penerimaan kas maupun pengeluaran kas
masih tidak tercetak melainkan masih ditulis tangan (manual).
3. Kurangnya pengembangan pendidikan karyawan demi
memperlancar aktivitas perusahaan. | en_US |