dc.description.abstract | Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang memegang peranan
penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga manusia
dituntut untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional khususnya dibidang
matematika. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penyelenggaraan
program wajib belajar 9 tahun. Salah satu faktor yang dapat mendukung
terlaksananya program tersebut adalah penyusunan perangkat pembelajaran oleh
tenaga pendidik yang kompeten demi tercapainya tujuan dari program yang
dilaksanakan. Salah satu pendekatan yang dapat mendukung tujuan tersebut
adalah Pendekatan pemecahan masalah merupakan salah satu cara guru untuk
memotivasi siswa dalam pembelajaran dengan diawali pengajuan masalah serta
memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu, pengembangan perangkat pembelajaran
matematika dilakukan sebagai upaya untuk menyelenggarakan pembelajaran yang
lebih baik dan hasil belajar siswa maksimal. Tujuan penelitian adalah untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran matematika menggunakan pendekatan
pemecahan masalah dengan metode inquiri dan menganalisis proses atau tahapan
pengembangannya.
Penelitian menggunakan model pengembangan 4-D yang diadaptasi
menjadi 4-P. Model 4-P terdiri atas tahap pendefinisian, perancangan,
pengembangan dan penyebaran. Penelitian hanya menjalankan proses
pengembangan dari tahap pendefinisian hingga tahap pengembangan. Tahap
pendefinisian dilakukan analisis awal-akhir, analisis siswa, analisis konsep,
analisis tugas, dan perumusan tujuan pembelajaran. Tahap perancangan dilakukan
penyusunan tes, pemilihan media dan format pembelajaran, serta perancangan
prototipe perangkat pembelajaran. Proses ini menghasilkan tiga RPP dan tiga
LKS, buku siswa dan instrumen tes berupa soal essai yang disebut draf 1.
Tahap pengembangan dilakukan penilaian yang dilakukan oleh empat
validator yang terdiri dari dosen pendidikan matematika, dan guru mitra. Hasil
penilaian dan validasi menunjukkan bahwa prototipe perangkat pembelajaran
memiliki validitas yang sangat baik dengan rata-rata nilai validasi 4.08; 4.49;
4.19; dan 4.46 berturut-turut untuk RPP, LKS, buku siswa dan instrumen tes.
Hasil tersebut digunakan untuk memperbaiki draf 1 dan hasilnya disebut sebagai
draf 2. Draf 2, RPP dan LKS tetap menjadi 3 RPP dan 3 LKS, beberapa kalimat
dalam perangkat pembelajaran diperbaiki dan perbaikan gambar pada perangkat.
Uji coba dilakukan sebanyak empat kali pertemuan di SMPN 1 Bangsalsari
Jember mulai 30 April 2012 hingga 9 Mei 2012. Pertemuan I hingga pertemuan
III digunakan untuk menerapkan perangkat pembelajaran matematika (draf 2).
Hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran menunjukkan pembelajaran berjalan
dengan baik untuk setiap kegiatan pembelajaran. Hasil pengamatan aktivitas siswa
menunjukkan rata-rata persentase aktivitas siswa mencapai 80,09%. Pertemuan IV
digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa menggunakan intrumen tes
hasil pengembangan. Hasilnya rata-rata nilai siswa mencapai 80,63 dengan 75 %
siswa mendapat nilai ujian ≥ 70, serta penyebaran angket. Hasilnya 28 siswa
merespon positif semua indikator dalam angket. Hasil uji coba digunakan untuk
memperbaiki draf 2 dan hasilnya disebut sebagai draf 3. Revisi draf 2 dilakukan
dengan memperbaiki kalimat dan kata-kata yang salah pada perangkat
pembelajaran. Draf 3 merupakan produk perangkat pembelajaran matematika
menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan metode inquiri untuk pokok
bahasan jajargenjang dan belah ketupat. Berdasarkan hasil pada tahap
pengembangan, produk perangkat pembelajaran matematika memenuhi kriteria
pengembangan yang ditetapkan peneliti. | en_US |