Show simple item record

dc.contributor.authorPraja Irvindiantoro
dc.date.accessioned2014-01-18T10:41:33Z
dc.date.available2014-01-18T10:41:33Z
dc.date.issued2014-01-18
dc.identifier.nimNIM080210191038
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17038
dc.description.abstractProses belajar mengajar di sekolah masih cenderung berpusat pada guru sehingga mengakibatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran masih kurang. Oleh karena itu guru dituntut untuk dapat menerapkan model pembelajaran yang dapat membantu siswa aktif dalam pembelajaran. Pada penelitian ini diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif tipe CIRC, (2) untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan (3) untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dilaksanakan pembelajaran kooperatif tipe CIRC Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VIIIA di SMPN 3 Bangsalsari Jember. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian adalah observasi, tes dan wawancara. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Pada setiap siklus dilaksanakan observasi kegiatan guru, aktivitas siswa, dan tes akhir siklus. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integarted Reading And Composition) terdiri dari delapan fase pembelajaran yaitu pembentukan kelompok, pemberian wacana, membaca berpasangan, mengidentifikasi masalah, menemukan kata kunci, pemeriksaan pasangan, presentasi kelompok, dan yang terakhir adalah tes. Pada pembelajaran Siklus I, terdapat kendala ketika mencapai fase pengorganisasian kelompok dan fase diskusi kelompok. Kendala yang dihadapi guru dalam pengorganisasian kelompok yaitu susahnya siswa berkumpul dengan teman kelompoknya dikarenakan ketidakcocokan beberapa siswa dengan teman kelompoknya. Sehingga guru berusaha keras meyakinkan siswa agar mau berkumpul dengan teman kelompoknya. Guru juga memberi pengertian kepada siswa dengan belajar kelompok siswa dapat bertukar pikiran dan bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru sehingga tugas sesulit apapun dapat terselesaikan. Mendengar penjelasan dari guru, akhirnya siswa mau berkumpul dengan teman kelompoknya masing-masing. Selain itu, Guru juga masih belum maksimal dalam mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok kecil dan menetukan pasangan baca sehingga berakibat siswa kebingungan pada saat akan berkumpul dengan anggota kelompoknya. Guru belum maksimal dalam memberikan bimbingan, hanya beberapa kelompok saja yang dibimbing. Pada pembelajaran Siklus II, penerapan kedelapan fase pembelajaran tersebut berjalan dengan lancar. Analisis hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dari siklus pertama ke siklus kedua , hal ini dapat diketahui berdasarkan persentase yang dicapai oleh siswa dalam setiap aktivitas. Pada Pembelajaran pertama Siklus I, terdapat 13 siswa (43,33%) yang masih cukup aktif, 16 siswa (53,33%) yang Aktif dan 1 siswa (3,33%) yang Sangat Aktif. Seorang siswa yang sangat aktif yaitu Novitasari. Sedangkan pada pembelajaran kedua siklus I terdapat 3 siswa (10%) yang masih kurang aktif, 6 siswa (20%) yang cukup aktif, 12 siswa (40%) yang Aktif dan 9 siswa (30%) yang sangat Aktif. Tiga siswa yang kurang aktif adalah Angga Tri, M. Hadi dan M. Anwar, sedangkan 9 siswa yang sangat aktif adalah Anita G, Candra Agung, Iis Aisyah, Inul Pratista, Istiada, Mustofa, Novitasari, nurhidayah dan Siti Salma. Pada pertemuan pertama siklus II terdapat 7 siswa (23,33%) yang masih cukup aktif, 15 siswa (50%) yang Aktif dan 8 siswa (26,67%) yang Sangat Aktif. Sedangkan Pada pertemuan kedua siklus II terdapat 7 siswa (23,3%) yang masih cukup aktif, 8 siswa (26,67%) yang Aktif dan 15 siswa (50%) yang sangat Aktif. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan. Pada Siklus I mencapai 73,33%, sedangkan pada Siklus II mencapai 80%. Pada Siklus I, terdapat 8 siswa (26,67%) yang Tidak Tuntas belajar dan 22 siswa (73,33%) yang Tuntas belajar, sedangkan pada Siklus II terdapat 6 siswa (20%) yang Tidak Tuntas belajar dan 24 siswa (80%) yang Tuntas belajar.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080210191038;
dc.subjectModel Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC, Aktivitas dan Hasil Belajaren_US
dc.titlePENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK KELAS VIII A SMPN 3 BANGSALSARI JEMBER SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2011/2012en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record