dc.description.abstract | Berdasarkan informasi dan observasi dari guru di SMP Negeri 12 Jember, siswa
sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal tentang bangun ruang,
salah satunya adalah kesalahan dalam perhitungan. Selain itu, banyak juga siswa yang
masih salah dalam menggunakan rumus. Hal ini dapat disebabkan karena siswa lebih
cenderung hanya menghafalkan rumus, kurang memahami konsep secara benar.
Selain kesalahan-kesalahan tersebut, masih terdapat kesalahan-kesalahan lain yang
dilakukan oleh siswa yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar matematika.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan
menggunakan dua siklus. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
bagaimana penerapan Quantum Learning, kecenderungan kesalahan yang dilakukan
siswa, dan efektivitas Quantum Learning dalam mengatasi kesalahan siswa
menyelesaikan soal pokok bahasan luas permukaan dan volume bangun ruang.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Jember tahun ajaran
2011/2012, yang berjumlah 42 siswa.
Pengumpulan data yang diambil dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dari hasil tes, yang dilakukan
setelah kegiatan pembelajaran, dikelompokkan berdasarkan jenis-jenis kesalahan
yang dilakukan siswa yang meliputi kesalahan teorema, kesalahan teknik, kesalahan
penggunaan data, dan kesalahan lain.
Proses penelitian diawali dengan tes pendahuluan untuk mengetahui
kecenderungan jenis kesalahan siswa sebelum pembelajaran. Berdasarkan hasil tes
pendahuluan pada balok dan kubus dapat diketahui analisis kesalahan teorema
, kesalahan penggunaan data , kesalahan teknik , dan
kesalahan lain . Kesalahan yang dilakukan siswa mengalami penurunan pada
tes akhir balok dan kubus dengan rincian kesalahan teorema
, kesalahan
penggunaan data , kesalahan teknik , dan kesalahan lain .
Diperoleh kesimpulan bahwa pada tes pendahuluan dan tes akhir, siswa lebih
cenderung melakukan jenis kesalahan lain. Jenis kesalahan tersebut terjadi karena
siswa tidak memahami konsep pada balok dan kubus, mengerjakan terburu-buru,
kurang belajar, atau kehabisan waktu sehingga mengakibatkan melakukan jenis
kesalahan lain.
Hasil tes pendahuluan pada prisma dan limas dapat diketahui analisis kesalahan
teorema , kesalahan penggunaan data , kesalahan teknik
, dan
kesalahan lain . Pada tes akhir prisma dan limas, kesalahan yang dilakukan
siswa semakin berkurang. Persentase kesalahan teorema , kesalahan
penggunaan data , kesalahan teknik , dan kesalahan lain . Hal
ini membuktikan siswa cenderung melakukan kesalahan lain dalam mengerjakan soal
tes prisma dan limas. Jika dibandingkan dengan persentase jenis kesalahan yang
dilakukan siswa pada tes pendahuluan dan tes akhir siklus II ini, terjadi penurunan
jenis kesalahan teorema, kesalahan penggunaan data, kesalahan teknik, dan kesalahan
lain. Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa persentase kesalahan siswa
semakin berkurang dari siklus I ke siklus II.
Data hasil observasi dibedakan menurut aktivitas guru dan siswa. Untuk
aktivitas guru, pada siklus I rata-rata mencapai
dan meningkat pada siklus II
menjadi . Hasil analisis data diperoleh bahwa keaktifan siswa selama
pembelajaran rata-rata sangat aktif, rata-rata keaktifan siswa pada tiap siklus yaitu
siklus I mencapai
, dan siklus II mencapai .
Hal di atas telah membuktikan bahwa quantum learning cukup efektif dalam
mengatasi kesalahan siswa menyelesaikan soal pokok bahasan luas permukaan dan
volume bangun pada siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Jember yang terlihat dari
adanya penurunan persentase kesalahan siswa dan peningkatan aktivitas siswa. | en_US |