dc.description.abstract | Pembelajaran quantum teaching merupakan suatu pembelajaran yang
dapat melatih proses berpikir siswa aktif dan kreatif. Pembelajaran quantum
teaching dipadukan dengan strategi whole brain teaching untuk mencapai suatu
tujuan yaitu menciptakan pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan
semangat belajar siswa dalam memahami materi segitiga. Berdasarkan observasi
awal, materi segitiga kurang menarik motivasi siswa dalam belajar. Melalui
pembelajaran tersebut diharapkan dapat menjadi ketertarikan peserta didik dalam
menguasai suatu konsep.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat. Penelitian
ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses dan hasil
pengembangan perangkat pembelajaran matematika bilingual berbasis quantum
teaching dengan strategi whole brain teaching pada sub pokok bahasan segitiga.
Subyek uji coba pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIF SMP Negeri 3
Jember. Perangkat pembelajaran ini dikembangkan dengan model pengembangan
Plomp. Namun pada penelitian ini, peneliti tidak mencantumkan fase yang
terakhir yaitu fase implementasi. Fase yang pertama yaitu fase investigasi awal
yang meliputi analisis kurikulum, analisis kondisi siswa, analisis materi, analisis
keterampilan dasar, dan spesifikasi tujuan pembelajaran. Analisis ujung depan
dilakukan di SMPN 3 Jember dan bekerja sama dengan guru matematika di kelas
VII.
Berdasarkan analisis investigasi awal, didapatkan kelas ujicoba yang
sesuai dengan pembelajaran dan perangkat yang akan dikembangkan yaitu kelas
VIIF dengan materi segitiga. Selanjutnya adalah fase perancangan perangkat
pembelajaran yang meliputi penyusunan rencana pembelajaran sesuai dengan
keterampilan dasar dan indikator yang dapat dicapai, pemilihan media dan format,
serta desain awal perangkat. Fase selanjutnya adalah fase realisasi. Pada fase ini
dihasilkan perangkat pembelajaran prototipe 1 yang meliputi RPP, LKS, Buku
Siswa, dan THB. Perangkat dengan draft 1 ini kemudian divalidasi dan direvisi
sehingga menghasilkan perangkat dengan draft 2. Kegiatan ini merupakan fase
yang ke-4 yaitu fase tes, evaluasi, dan revisi.
Setelah perangkat tersebut divalidasi oleh ke-4 validator maka diperoleh
hasil dengan nilai validitas ≥ 0,95 dan sedikit revisi dari para validator. Hal itu
menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan dapat memenuhi kriteria
kevalidan. Setelah melalui sedikit revisi tersebut maka dengan persetujuan
validator, perangkat pembelajaran tersebut siap untuk diujicobakan di kelas VIIF.
Ujicoba tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui kelayakan perangkat yang
dikembangkan dengan kriteria praktis dan efektif.
Kriteria kepraktisan diperoleh melalui analisis data keaktifan guru. Kriteria
keefektifan diperoleh melalui analisis data keaktifan siswa, analisis butir soal dan
reliabilitas tes, serta ketuntasan hasil belajar. Berdasarkan hasil uji coba, diperoleh
data yang menunjukkan bahwa perangkat tersebut praktis dengan persentase
keaktifan guru di atas 80%. Sedangkan analisis data yang menunjukkan bahwa
perangkat tersebut efektif adalah persentase keaktifan siswa ≥80%, koefisien
validitas butir soal menunjukkan bahwa semua perangkat valid dan reliabilitas tes
dengan α ≥ 0,6. Melalui angket respon siswa, ≥85% siswa memberikan respon
positif terhadap perangkat yang dikembangkan. Berdasarkan uraian tersebut maka
dihasilkan perangkat pembelajaran berbasis quantum teaching dengan strategi
whole brain teaching pada sub pokok bahasan segitiga untuk SMP kelas VII yang
telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. | en_US |