dc.description.abstract | Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
hasil belajar, model pembelajaran yang didominasi oleh guru harus diubah dengan
cara menuntun siswa untuk dapat menemukan sendiri pengalaman belajar yang dapat
membuat belajar lebih bermakna. Salah satu model pembelajaran yang dapat
diterapkan adalah Master dengan menggunakan peta pikiran (Mind Mapping). Model
Pembelajaran Master yang terdiri atas motivating your mind (memotivasi pikiran),
acquiring the fact (memperoleh fakta), searching out the meaning (menyelidiki
makna), triggering the memory (memicu ingatan), exhibiting what you know
(memamerkan apa yang siswa ketahui), reflecting you have learned (menilai diri),
dirancang untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan kompetensi, kreativitas,
kemandirian, kerjasama, solidaritas, kepemimpinan, toleransi dan kecakapan hidup
peserta didik. Dengan model Master diharapkan siswa memperoleh pengalaman
belajar yang beragam, dapat bekerjasama dengan orang lain, aktif, dapat berpikir
kritis dan kreatif.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya perbedaan hasil belajar
antara pembelajaran Master menggunakan peta pikiran dengan pembelajaran
konvensional (ceramah dan tanya jawab) dan mengetahui ketuntasan belajar siswa
serta mengukur berapa besar efektivitas model pembelajaran Master menggunakan
peta pikiran terhadap hasil belajar siswa.
Penelitian dilakukan di SMPN 1 Prajekan–Bondowoso dengan responden
penelitian siswa kelas IX SMPN 1 Prajekan semester genap tahun pelajaran
15
2006/2007. Responden penelitian ditentukan dengan uji homogenitas pokok bahasan
sebelumnya (Alat Reproduksi Pada Tumbuhan), Data yang diperoleh kemudian
dianalisis dengan Anava pada taraf signifikansi 5%. Selanjutnya dilakukan
pengundian untuk menentukan kelas kontrol (kelas yang diajar dengan pembelajaran
konvensional) dan kelas eksperimen (kelas yang diajar dengan model pembelajaran
Master menggunakan Peta pikiran). Metode dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi, metode interview, metode observasi dan metode tes. Sumber data
adalah siswa kelas IX dan guru mata pelajaran Biologi SMPN 1 PrajekanBondowoso.
Hasil
belajar
siswa
setelah
penelitian
dianalisis
dengan
uji
t.
Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen setelah perlakuan untuk
aspek kognitif adalah 69,16 ± 10,25; aspek afektif 79,0 ± 9,20; dan aspek
psikomotorik 70,0 ± 6,90; sedangkan kelas kontrol hasil belajar aspek kognitif 57,5 ±
10,60; aspek afektif 71,0 ± 8,07; dan aspek psikomotorik 64,1 ± 10,1. Hasil belajar
siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol dan hasil t
>
t
tabel
5%, untuk aspek kognitif; aspek afektif; dan aspek psikomotorik dan t
2,67;
karena t
hitung
> t
terdapat perbedaan yang signifikan antar kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Perhitungan persentase ketuntasan belajar untuk kelas eksperimen
aspek kognitif 65,8%; aspek afektif 86,84%; dan aspek psikomotorik 84,2%.
Perhitungan efektifitas relatif untuk aspek kognitif 20%, aspek afektif 13% dan aspek
psikomotorik 9%.
tabel
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol,
pembelajaran Master dengan menggunakan peta pikiran dapat menuntaskan hasil
belajar siswa, serta pembelajaran Master dengan menggunakan peta pikiran lebih
efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. | en_US |